Tuesday, December 27, 2016

Kangen

Assalamualaikum,, menjelang tengah malam gini mendadak bikin tulisan mama, bukan karena bulan Desember jadi latah bikin tulisan ke ibu-ibuan kayak gini yah, tapi emang beneran kangen aja. Banyak hal terjadi beberapa tahun terakhir ini, dilamar, menikah, pindah rumah, hamil, melahirkan lalu membesarkan seorang anak. Awalnya nggak sadar sih tentang semua ini, proses yang dijalani ini, nggak ngeuh sama yang dirasakan sejak pisah rumah dan jauh, perasaan yang muncul setiap berinteraksi sama Syams, ingatan yang tiba-tiba kembali ke masalalu dan setelah sekian lama saya baru sadar, yup saya kangen mama.

Pernah denger nggak “nanti kalau kamu punya anak, coba rasain sendiri” pernah? Saya sering, mama yang bilang dulu, saat saya bilang kulitnya mulai keriput atau saat matanya muncul kerutan. Sering juga dengar tentang “nanti kerasa kalau udah punya anak” saat bandel dan nggak nurut, berontak akan sesuatu dan meninggi saat diskusi. Hari-hari saya sekarang diisi oleh kenangan itu, dimulai saat sulitnya masa-masa ngidam ditrimester awal kehamilan “mamah dulu gini juga ya” melewati mulesnya kontraksi dan rasanya berjuang saat lahiran normal. Sampai sekarang setiap mengajarkan hal baru ke Syams tiba-tiba ingatan masalalu itu muncul, ingatan ketika saya mengajarkan Syams minum dengan gelas, saat Syams yang cemburu meliat saya dan papamya pelukan, ingatan itu sering muncul, kenangan masa kecil saya dengan mama dan alm bapak (mendadak melow).

 Dari yang awalnya 24 jam bersama hingga  sekarang yang hanya diwaktu-waktu tertentu baru bisa mudik kebandung, mama tetep jadi partner love hate relationship (beneran deh, padahal lagi jauhan tapi kalo lagi berantem yaa berantem aja), banyak hal yang beliau ajarkan, dan nggak sedikit yang saya terapkan untuk keluarga, walaupun ajaran mama nggak semuanya sempurna, tapikan itulah yang menjadikan saya menjadi saya yang sekarang.


Bingung mau nutup postingan ini gimana, yang pasti merry mau bilang “maah... merry kangen, merry sayang mama...”

Thursday, December 22, 2016

Muslim Harus Kaya

Assalamualaikum,, masih semangat nulis disaat bayi tidur nih alhamdulillah. Mau cerita sedikit oleh-oleh dari seminar Haji dan Umroh yang saya dan suami ikuti beberapa waktu lalu di Serang. Ada sedikit yang menggelitik dari pa Udztad saat menyampaikan materi “orang Islam harus kaya, nggak boleh miskin, dan jangan malu berdoa minta kaya” itu yang beliau sampaikan lalu terpatri dihati hingga kini.

Beberapa malam setelahnya saya ngobrol sama suami tentang penampilan orang-orang shalih yang nampak “biasa aja” aneh liatnya bikin nggak tertarik sama Islam, lalu saya jawab dengan zuhud namanya. Zuhud itu kebalikan dari cinta atau semangat atau berpaling, jadi orang-orang shallih yang zuhud dunya itu mereka yang berpaling dari kenikmatan dunya tapi bukan berarti mereka nggak punya dunya (kekayaan) hanya saja menikmatinya dengan cara berbeda.

Mencontoh rasulullah yang selalu dianggap miskin karena hadist yang mengisahkan beliau yang tidur dipelapah kurma, hingga membekas dipunggungnya, membuat kita beranggapan semiskin itu rasul hingga beliau harus bersusah-susah seperti itu. Lupakah juga bahwa beliau memiliki kendaran terbaik di zamannya? Seekor unta perang paling gagah yang kalau mau dikonversikan saat ini dengan mobil palimg baik berapa kah harganya? Adakah orang miskin memilikinya? Lupa juga kah tentang mahar yang beliau berikan kepada Siti Khadijah saat meminangnya? Yang jika dikonversikan rupiah saat ini bisa mencapai ratusan juta rupiah. Masih berfikiran rasulullah miskin? Sebaiknya kita makin rajin membaca tentang beliau lebih banyak lagi.

Kembali lagi ke acara seminar itu, saat sang Udztad memberi tahu cara untuk kaya, untuk apa jadi kaya, mau diapakan kekayaan kita agar tak sulit menjawabnya saat hisab kelak. Mulai saat itu sampai sekarang dan inysyaallah istiqomah hingga nanti saya bisa berdoa dan meminta untuk kaya, saya dengan malu-malu meminta harta yang datang itu banyak juga melimpah, yang halalan toyibah harta yang berkah yang jika kami gunakan harta tersebut untuk ibadah tak ada rasa gelisah menggelayut dalam dada, kekayaan yang bisa menuntun anak keturunan saya untuk menjadi ikhsan terbaik. Saya berdoa minta dijadikan orang kaya yang dengan kekayaannya bisa membawa keluarga kami menuju jannah, yang saking kayanya bisa menghaji umrohkan banyak orang, karena patokan kaya menurut saya jika hati sudah tidak merasa berat mengeluarkan uang untuk menghaji kan orang lain (aamiin yaa allah).

Semoga doanya diijabah usahanya dipermudah dan bisa diamalkan juga yaa doanya buat yang baca, agar kita menjadi umat yang tangguh, umat yang kuat, umat yang membanggakan aamiin.


Dewasa (Tanda tanya)

Assalamualaikum, lama banget nggak nulis padahal buanyak banget yang pengen diceritakan namun apa daya laptop hang digeprak bayi, lalu dia sakit, kemudian saya sakit dan disusul bapake yang sakit dan berakhirlah berbulan bulan ini tanpa menulis.

Seiring dengan bertumbuhnya syams, banyak sekali ketemu hal-hal yang hmmm gimana yah ceritanya, hal hal yang bikin “oh iyaya” sering banget bersinggungan dengan sesuatu yang membuat saya berfikir bahwa apa yang mama dan alm bapak saya lakukan dulu itu ternyata kok yaaa,, kenapa aku dulu berfikir begini,, kok kami dulu (saya dan adik-adik) nggak ngerti dan ya itu tadi, banyak momen “oh iyaya” yang muncul.

Jadi berawal sejak kehamilan, saya mulai baca tentang banyak hal untuk menjadi orang tua dari berbagai referensi ada buku, artikel di google, blog sampai sering baca BC di grup mamak-mamak muda yang sumbernya dari berbagai pakar (Bu Elly Risman misalnya). Tulisan yang berisi tentang pola asuh, cara mendidik dan bagaimana untuk bersikap saat ada masalah sebagai rang tua dan banyak trial and error yang terjadi pada orang tua lain yang bisa dijadikan contoh atau diambil pelajaran, dari sana saya banyak menemukan kesamaan dengan pola asuh yang saya terima sejak kecil hingga sekarang bahkan setelah menikah dan menjadi orang tua, ilai-nilai itu masih tetap ada. Lalu berfikir berarti selama ini omelan mama, cerewet disuruh ini itu, disuruh ini itu ternyata memang betul akan diperlukan.

Contoh terkecil yang saya dapat adalah kemampuan saya di dapur yang saya anggap spele dan malah nggak ada apa-apanya di banding para master chef (yaiyalah mereka hehe) maksudnya saya kira saya ini masuk kasta terendah dalam lifeskill ternyata banyak teman yang sama aja bahkan jauh lebih nggak bisa bersihin sisik ikan dan insangnya, bersihin ayam potong sampai ngambilin daging dari kaki kambing kurban. Saya bisa lakukan hehehe ngerasa bangga dikit dan banyak terimakasih buat mama yang sejak kecil kalau pulang dari pasar ngasih tugas kami anak-anaknya untuk bersihin lauk pauk yang dibeli, ditatar dengan benar, dikasih contoh dengan seksama lalu kami yang lanjutkan biasanya dengan ngomel soalnya udah ada janji main ke rumah temen. Atau tentang nilai nilai dalam kehidupan bersosial dilingkungan rumah, mama saya termasuk orang yang rajin ngirim-ngirim makanan ke tetangga dekat dirumah, dan percaya nggak percaya itu tertular pada saya sekarang dilingkungan baru ini. Dan ternyata banyak juga yang tidak mendapat contoh baik itu dari orang tuanya, contoh untuk beramah tamah pada tetangga “setor muka” istilahnya untuk warga baru yang datang ke suatu lingkungan untuk sekedar silaturahmi berbasa basi dan kenalan. Makasih lagi untuk mama.


Nah peer terbesarnya sekarang adalah bagaimana cara mentransfer ilmu itu dengan lebih baik lagi ke Syams dan adik-adiknya kelak, menanamkan nilai kehidupan, meng upgreat lifeskill mereka sebagai manusia untuk menghadapi dunia nyata kelak, semoga si partner nggak bosen dan terus ada kayak sekarang yang terus bantuin nyari solusi hehe.

Monday, August 29, 2016

Baca Buku

Assalamualaikum,,

Beberapa waktu lalu saat tengah berselancar di instagram nggak sengaja ketemu accoount yang jual buku-buku mahal buat bayi, balita, anak-anakdan  pengen banget beli, lalu sadar betapa senangnya kami membaca, juga berencana menularkannya juga pada syams sejak dini.

Walaupun sebentar saya mengenalnya saya mendapatkan hobi membaca ini dari almarhum bapak, bapak yang juga gemar membaca, sedikit banyak memiliki andil tentang hobi saya ini, ratusan buku yang beliau miliki dirumah belum ada seuprit yang saya baca, kenapa? Buku-buku islam berat isinya heheu. setelah dewasa mulai deh ada beberaapa yang saya baca dan bisa pahami isinya, tapi tetep nggak bakal nyampe setengahnya kalau dihitung-hitung.


2015 saya menikah kemudian pindah ke rumah berdua dengan suami yang ternyata gila baca juga heheu,, lucu yah Allah bisa aja nih ngejodohin kita. Koleksi lengkap Detective Conan, Habiburrahman El Shirazy, Novel abege, buku Islam, Biografinya pelatih MU sampai SBY dan banyak-banyak lagi. Beragamnya bacaan yang dia baca bikin saya nggak pernah kehabisan bacaan (tapi tetep seneng kalau belanja ke Gramedia hehe). Tapi tetep komik sih bacaan favoritnya, beda sama saya yang bingung kalau baca alur komik.  Sekarang setelah beberapa buku saya bawa dari Bandung ditambah buku lama dia dan beberapa buku yang baru kita beli, kayanya sudah mulai harus nyiapin rak buku baru.





Walau sejak bayi ini aktif onggong-onggong, sibuk bikin MPASI dan banyak lagi, mudah-mudahan tetep bisa punya waktu baca buku bagus, dan bikin syams juga tertarik membaca.

Thursday, August 11, 2016

Aston Anyer Beach Hotel (review)

Assalamualaikum,, pengen cerita pengalaman nginep di Aston Anyer Beach Hotel weekend kemarin dan ini bukan review berbayar yaa, emang beneran suka dan menyenangkan nginep disana jadi pengen share.


Dapet kejutan dari suami berupa bukti bayar booking online ke Aston Anyer Beach Hotel dan seneng banget, secara udah lama banget nggak mantai dan kayanya kita memang butuh liburan bertiga (padahal tiap weekend ada aja jadwal main sejak pulang mudik heheu). dari sejak mudik memang kita liburan juga sih walaupun judulnya mudik ataupun acara nikahan saudara. Nah untuk sekarang kita pengen nyobain liburan bertiga aja, cikcikbum family aja, lalu pergilah kita ke Anyer laut terdekat dari cilegon.


Sejak awal nikah sampai kemarin saya sudah beberapa kali diajak suami atau menemani teman kepantai Anyer, tapi selalu bertanya-tanya apa bagusnya sih sampai penuh terus setiap minggu, padahal pantainya biasa aja, lalu sampailah kami ke Aston Anyer Beach Hotel yang jaraknya beberapa km dari pantai Sambolo, pantai yang sering kami datangi dan ternyata bagus, baru tahu kalau ternyata banyak pantai bagus lainnya.

Aston Anyer Beach Hotel ini baru di Anyer, baru dibangun sekitar 2015 jadi bangunannya masih baru dengan design masa kini dan perawatan yang baik pas banget dapet kawasan pantai tanpa karang berpasir putih bikin kami jatuh cinta.





Kamarnya nyaman kebetulan kami menghadap gunung bukan ke laut tapi nggak mengurangi kesenangan kami, pelayanannya ramah dan makanannya enak-enak (sayang nggak ke foto soalnya riweuh nyuapin bayi). Ada dua pool disana, satu untuk dewasa dan yang satunya untuk anak, seneng deh akhirnya bisa berenang lagi walaupun nggak bisa dipake skuling karena kolam dewasanya hanya 1,4 meter doang, ada trampolin juga yang bisa di pakai anak-anak bergantian dan pantai yang disuguhkan pastinya. Pantai di Anyer memang banyak dibuat private untuk pengunjung hotel jadi bikin lebih nyaman.






Mudah-mudahan bisa nginep disana lagi dalam waktu dekat aamiin

Pantai Pertamanya

Assalamualaikum

Alhamdulillah kemarin Syams nyicip juga angin pantai heheu, air asin pertamanya, awal deburan ombak yang kena kaki  dan pasir pertama yang dijejak.

Weekend kemarin kami sekeluarga ke Anyer, pantai terdekat dari rumah lessthan 1 jam sih kalau mau kesana dan nggak pake macet, bahkan 45 menit saja saat pulang saking sepinya jalanan. Saat usia kandungan saya 9 bulan bersama mama mertua itu terakhir kami ke Anyer, lalu melahirkan dan belum boleh dong bayi ke tempat yang banyak anginnya begitu, baru kemarin deh kami bawa. Syams awalnya girang sampai hotel tapi saat kami menuju kolam renang dia mulai diam tanpa ekspresi yang tadinya cerah ceria jadi merengut heheu lucu banget yah si bayi ekspresif ini.



Masuklah kami ke area pantai setelah foto-foto, angin kencang dan ombak yang lumayan banyak masuk ke bibir pantai membuat kita pengen langsunng nyoba nyemplungin kaki syams ke laut dan ternyata anaknya takut hehee tapi nggak pake nangis, cuman ngangkat aja kakinya lama-lama mau deh, besoknya dicoba lagi dan prosesnya sama kayak kemarin kirain bakal lebih relax hihii.




Semoga nanti suka air dan lautan, jago renang dan nyelam, bisa jadi partner snorkling dan diving sama mama yaa sayang.

Sunday, July 17, 2016

Luka

Assalamualaikum 

Pulang mudik beberapa hari yang lalu sambil membawa sebuah cerita, cerita tentang sebuah luka kecil yang ternyata sangat bermakna, memang Allah selalu menyapa kita dengan caranya.

Sampai saya sebesar ini, baru kemarin akhirnya saya mengerti ungkapan yang menyebutkan bahwa, saat kita terkena musibah, ditempa cobaan, itu tandanya Allah sayang sama kita dan sedang memperhatikan kita. Telat yah hehehe,, tapi yaa namanya juga manusia, kita akan selalu mengerti dengan cara masihng-masing kan?
Ceritanya kami sedang memilih pakaian untuk Syams di sebuah toko perlengkapan bayi di Cirebon, karena tempatnya yang penuh,cuaca menyengat dan saya  yang terburu-buru saat memasanng gendongan kangguru dibadan suami kemudian “klik” terjepitlah jari manis kiri saya, luka kecil tapi lumayan dalam karena saya lihat berdarah dan ada kulit yang sobek, tapi terabaikan dengan kegiatan belanja.

Setelah beberapa lama mulai terasa nyut-nyutan dibagian luka itu, lalu saya lihat dan bersihkan kulit menganga itu dan berusaha mengabaikan, ternyata terasa kembali saat saya mandi dan cuci piring yang akhirnya membuat saya terus melihat dan merasakan sakit di jari manis saya itu yang sebelumnya hampir tidak pernah saya perhatikan sebelumnya. Alhamdulillah lukanya makin kecil, kering dan menutup dan sekarang hanya tersisa bekasnya saja yang akan hilang beberapa hari lagi.

Ditengah sakit itu saya sempat cerita kesuami saya tentang yang saya rasakan dan terlintas

 “yang kayanya bener deh ternyata kalau ada cobaan yang dialami seorang hamba, tandanya Allah sedang memperhatikan” 
 
ditanggapi denngan muka penuh tanya lalu saya lanjutkan

“iya luka aku yang kemarin itu sakit deh perih, padahal bagian tubuh lain sehat tapi yang sering aku lirik si jari ini, dari 99,9% bagian tubuh aku yang sehat, malah jadi hanya terasa si 0,01% bagian yang luka ini, jadi sering aku lihat, tiup dan jadi lebih hati-hati kalau terkena sabun, jadi kaya bener kalau Allah sedang sama perhatian hamba yang sedang dia beri  cobaan kan , sebelum ada luka begini mana pernah aku llirik si jari manis ini sesering sekarang, masya allah banget ya”

Kalian pernah juga nggak ngerasain? Dan kepikiran seperti saya?

Monday, June 27, 2016

Dear My Syams

Assalamu’alaykum
 
Hai anaku sayang, kamu sekarang sudah lima bulan hampir enam bulan. Kita sedang siap-siap mau mudik, iya mudik pertamanya Syams, trip pertama ke Bandung, Tasik, Cirebon nonStop. sehat yaaa sayang, kuat, dan nggak cranky selama liburan dan diperjalanan.

Syams sudah bisa tengkurep dan balik lagi sebetulnya, tapi masih jarang aja, kalau kelamaan tengkurep nangis, nggak mau jauh dari mama dan nangis kalau ditinggal. Masak, nonton TV, beberes rumah, dan saat posting blog pasti ada sepasang mata kecil bulat dan jernih yang liatin mama sekarang. Sering bangunin tidur mama sama papa, pukul-pukulin pipi kita, masih ngantuk sih taapi kita tetep bangun dan nggak mungkin marah, soalnya begitu bangun liat pipi kamu yang nyembul itu dengan senyum yang keterlaluan gemesinnya.

Maafin atas segala keusilan kita yaa nak, semua yang bakal kamu dengar dari om tante atau nene kake saat kamu besar kelak. Pokonya kita sayang kamu.


Resep Donat Kentang

Assalamu'alaykum

Seneng deh Ramadhan sekarang di rumah nggak sepi kayak Ramadhan tahun lalu, ada bayi dan si  teteh (asisten rumah tangga saya sekarang) plus anaknya yang masik TK. Mereka hampir tiap hari kerumah kecuali minggu karena libur.

Beberapa hari yang lalu kami praktek bikin Donat Kentang resep teteh yang dimodifikasi sana sini biar lebih enak, kebetulan mau buka bersama di rumah tante dan niatnya memang mau bawa sesuatu. Ini Resep Donat Kentang ala Mama Syams

Bahan:
1 kg tepung terigu
½ kg kentang (rebus kupas)
6 sendok makan gula pasir
1 bks mentega (saya pakai blueband)
11 gr Fernipan (1 bungkus skali pakai)
½ sendok teh baking soda
Minyak untuk menggoreng

Topping :
Mentega
Meses coklat
Keju
Abon
Gula halus

Cara membuat:
Campur telur mentega dan gula sampai pucat, lalu masukan kentang yang sudah direbus dan di lumatkan, fernipan dan baking soda, lalu terigu sampai kalis, diampan hingga mengembang kira-kira 30 menit, cetak donat lalu diamkan mengembang kembali, goreng dan beri  toping.





Untuk resep tadi saya bisa dapat sampai 150 – 200 buah donat. Banyak banget memang untuk resep percobaan ini, tapi alhamdulillah tetangga bisa ikut nyicip juga, dan bisa dibawa untuk acara buka bersama beberapa hari setelahnya. Rasanya enak bener deh bukan karena bikinan sendiri, tapi yaa memang enak, bahkan tanpa toping pun enak, makan langsung setelah goreng apalagi  hehee.


FYI: adonan ini nggak harus langsung habis kok, bisa disimpan dalam kulkas dalam bentuk adonan, jadi saat mau d goreng cetak lagi, tunggu mengembang lagi, kemudian goreng. Selamat mencoba!

Thursday, June 2, 2016

My stupid Boss (Book Review)

Gemeeeeessssss!!! (tanda serunya tiga biar keliatan gemes banget)

Gemes banget sama kelakuan Bossman dibuku serial My Stupid Boss, dan anehnya orang-orang malah senang dan cenderung terhibur sama kelakuan “ajaib” Bossman.

Pasca melahirkan januari lalu, saya memulai aktivitas membaca kembali. Sebelum Syams berusia 40 hari saya sudah menyelesaikan hampir 7 buku, yang didominasi dengan buku serial My Stupid Boss ini mulai dari buku pertama, sampai buku ke empat dan My Stupid Boss Fans Stories.

Buku bukunya nggak terlalu tebal, dengan font yang lumayan besar juga salah satu alasan yang bikin membaca buku ini bisa cepet banget, plus ceritanya yang mengalir. Kisah nyata dari Mba Kerani, tentang kelakuan “ajaib” Boss nya dikantor, settingnya di Malaysia dengan berbagai macam etnis yang ada didalamnya, plus kita bisa belajar kosa kata baru dari para pekerja di Kilang, pokoknya kita diajak merasakan kekejaman Bossman juga deh.

Alhamdulillahnya selama saya bekerja dulu nggak pernah tuh dapet boss nyeleneh macam Bossman, kayaknya boss saya yang terdahulu kelakuan nyebelinnya hanya sebatas kulit bawang dari tingkah si Bossman. Ingin merasa bersyukur dengan kondisi kantor dan Boss mu yang sekarang? Baca My Stupid Boss ini, sekarang sudah ada buku ke 5 nya.



Thursday, May 26, 2016

(another) Rangga

Beberapa hari lalu digrup “baru aku ngerasain kejadian kaya di tv-tv mampir dihidup aku, jadi io (anaknya) cerita kalau dia punya temen main yang nggak pernah pulang, tidur dimasjid, ga sekolah” yang ditanggapi beragam oleh kami, seperti :  “siapa?”, “rumahnya dimana?, “kasian ih” dan lain lain. Saya juga salah satu yang kepo sama chat singkat ini.

Beberapa jam tidak membuka chat karena momong Syams lalu membaca kembali detail cerita, bahwa si anak yang belakanngan ini diketahui bernama Rangga ternyata masih punya orang tua,” tapi waktu pulang ke rumah rumahnya di gembok” jawaban Rangga ke teh Eyi saat diajak kerumahnya untuk mandi dan makan. Agak simpang siur juga cerita tentang Rangga ini menurut teh Eyi, ada tetangga yang bilang rumahnya bukan dilingkungan situ, ibunya yang seorang pemandu lagu di karaoke dan sang bapak yang katanya “preman” bikin banyak orang mungkin malas berurusan dengan Rangga. Saat ada keluarga yang merawatnya, Rangga malah dimarahi, mungkin juga sampai melukai fisik bocah kecil yang baru kelas 3 SD.

Iyah anak sekecil itu berhari-hari pergi dari rumah tanpa ada yang mencari, tanpa bekal uang dan pakaian. “dia tidur di keset masjid” tambah teh Eyi saat menceritakan hidup Rangga selama di masjid, Rangga yang bajunya nggak pernah diganti bahkan sampai pernah mencongkel uang kencleng buat beli makan.

Sedih nggak sih bacanya? Saya sampe nangis loh waktu baca ini, kepikiran gimana kalau Syams diposisi itu (naudzubillahimindzalik). Sedih karena menurut keterangan teh Eyi yang minta orang DKM untuk ikut menyaksikan saat akan menyerahkan Rangga ke panti asuhan mereka nggak mau, sedih saat ornang-orang sekitar situ yang pasti tahu keberadaannya malah acuh dan menutup mata, sedih karena mereka nggak peduli dan memilih untuk diam.


Akhirnya teh Eyi ajak Rangga ke rumahnya untuk mandi, ganti baju dan makan, lalu mengantar Rangga ke Panti Asuhan untuk dititipkan (semoga allah membalas kebaikanmu dengan segala keberkahan di dunia dan akhirat ya teh), anaknya nurut diajak kesana dan mudah-mudahan malam ini dia tidur nyenyak nggak kedinginan lagi tidur di masjid.

Setelah tahu ada kejadian semacam itu, saya makin yakin. Yakin kalau kebaikan itu bukan perkara si kaya atau si miskin, kebaikan itu bukan perkara orang  yang mengerti agama atau tidak tahu tentang agama, bahwa kebaikan itu bukan datang dari kerabat dekat atau orang asing yang baru kita temui. Karena kebaikan itu pilihan, antara mau melakukannya, atau hanya melihat orang lain yang mengambil allih.

Semoga kalau ada kejadian serupa datang menyapa dikehidupan saya, saya bisa belaku baik dan tidak membiarkan orang lain yang ambil allih. aamiin

Tuesday, May 17, 2016

Serba Salah

Assalamualaikum
Alhamdulilah setelah demam karena kecapean kemarin dan sekarang udah seger lagi, bayi tidur dengan lelapnya, bisa deh posting pengalaman empat bulan ini jadi mama baru.
Hampir semua teman-teman saya yang notabenenya adalah mama baru ngalamin hal begini “SERBA SALAH” saya juga nggak mau ketinggalan punya seabreg pengalaman serbasalah serupa. Kamu pernah juga nggak sih? Apa malah sering bikin mama baru jadi serba salah? Hehee kalo iya mudah-mudahan jangan terulang lagi deh.


Perasaan semacam itu sering muncul saat bertemu teman, saudara, tetangga bahkan orang asing yang baru dikenal. Tiba-tiba saja mengeluarkan statment “mba anaknya kepanansan tuh topinya buka aja” padahal dia nggak tahu si bayi abis didalem mobil yang ac nya dingin. Terus saat ngajak si bayi pergi sama neneknya tanpa topi “topinya mana? Kasian nanti kedinginan” seba salah momment banget.


Pernah juga ada tetangga yang komentar “aduh anak bayi udah dibawa pergi-pergi, kasian mbak debu” saat saya lewat depan rumahnya untuk belanja, dan dirumah memang nggak ada siapa-siapa buat jagain. Eh besoknya tetangga depan rumah “nggak pernah keliatan nih bayinya, dikerem melulu, nggak diajak jalan-jalan” yang hanya saya balas dengan senyuman. 


Basa basi yang malah bikin baper (apa emang sayanya aja yang baperan hehe), awalnya sih baper banget sampai sering ngadu sama suami, tapi lama kelamaan entah terbiasa atau mulai kebal, semua statment serba salah macam tadi mulai hilang dan meluntur pengaruhnya, dan lama-lama malah sudah bisa ditebak kalau gini pasti nanti di komenin gini, kalau gitu nanti dikomenin gitu hehehe. Mulai relax dan nggak ambil pusing lagi.





Dear mama lama (mungkin saya dimasa depan) : difikirkan kembali apa yang mau disampaikan, bikin drop, apa bikin bingung, atau nambah ilmu yang diajak ngobrol. Nggak semua yang terjadi sama bayi kita dulu harus dialami bayi lain kan? Semua anak berbeda.
Dear mama baru (yang mana adalah diri sendiri): lakukan saja yang terbaik buat bayimu, dan jangan terlalu pikirin kata orang, apalagi yang negatif, tapi untuk nasihat nasihat membangun boleh kok dipraktekin. Intinya jago-jagolah memfilter.

Sunday, April 17, 2016

Bollywood Resto Cilegon

Assalamualaikum,, mau share tempat makan di Cilegon nih, nggak pernah posting tempat makan di Cilegon sekalipun bukan berarti nggak ada kuliner khas disni, ada lumayan banyak makanan enak disini yang rasanya nggak kalah sama kuliner ditempat lain, walaupun harganya nggak bisa dibandingin sama kuliner Bandung (teteup hehe).

Mulai dari masakan lautnya, sate bandeng, nasi gonjleng, nasi sumsum dan banyak lagi kuliner yang ada di Cilegon. Beberapa sudah saya icip yang lain menunggu waktu yang pas.

Weekend kemarin kita nyobain salahsatu tempat makan deket rumah Bollywood resto namanya tapi menu yang disajikan nggak hanya makanan India dan timur tengah, ada juga makanan Jepang dan Indonesia.
Sejak hamil ngidam samosa dan masakan timur tengah, jadilah saya pesan nasi bhiryani kambing dan indian tea, suami pesen tikka kambing dan telur yang dimasak rempah, dan karena selama hamil puasa sushi jadilah pesen seporsi sushi mateng (masih agak takut makan yang mentah).





Rasa makanannya lumayan otentik, terbukti dari rasa rempahnya yang melimpah, pelayanannya memang agak lama karena mungkin memang butuh waktu untuk menyiapkan sajian seperti ini, dan masalah harga hmm,, yaa namanya juga Cilegon, next review tempat lain deh kalau si bayi anteng.

Pejuang ASI

Bissmillahirrohmanirrohim start beberapa detik melahirkan hingga 6 bulan kedepan saya berniat akan terus memberikan ASIX untuk syams dan tanpa campuran apapun. Aamiin.

Sejak kapan punya keinginan untuk memberikan ASIX?
Setelah jadi ibu? “Sebelumnya”
Saat hamil? “Bukan”
Saat merencanakan kehamilan? “hmmm “
Saat menikah? “kayanya jauh sebelum itu”

Jauh sebelum menikah, saya sudah berencana untuk memberikan ASIX pada anak-anak saya kelak dan alhamdulillahnya sampai sekarang Syams berusia hampir 4 bulan saya masih memperjuangkan untuk terus memberikannya ASIX. Banyak ibu menyusui yang melakukan hal yang saya lakukan sekarang, niat yang baik, mendapatkan dukungan baik dari pasangan (love you sayang) dan mendapat kan berkah Asi yang melimpah.

Perjuangan memberikan ASIX dimulai beberapa hari setelah bayi lahir, saya yang mengira sudah cukup ilmu tentang menyusui, yang “kan bayi masih ada cadangan makanan hingga 4 hari” membuat bayi saya akhirnya menuju UGD karena deman dengan indikasi dehidrasi alias kurang ASI dan menguning (sedih rasanya kalau inget itu lagi), membuat kami berpisah beberapa malam, memberi  yang ASI harus via botol karena takut kurang maksimal penyembuhan jika harus terus digendong membuat saya harus pumping tiap 2 jam untuk memenuhi kebutuhan bayi, mulailah saya merasa seperti sapi perah yang terus digelonggong dengan booster asi diruang tunggu bersama ibu-ibu lain yang bayinya mengalami hal yang sama dengan syams.

Kami mulai berbagi makanan yang menambah ASI seperti kacang tanah dan sayur daun katuk. Saya mulai dicekoki susu kedelai oleh suami agar ASI melimpah, minuman sari kacang hijau (sulitnya mencari bubur kacang hijau asli membuat kami terus membelli ini), buah-buahan, sempat dikirimi sayur oleh teman ke rumah sakit. Makan-minum-pumping, makan-minum-pumping adalah sebagian besar kegiatan saya beberapa hari itu demi banyaknya Asi yang saya berikan pada suster jaga.

Setelah kejadian itu hingga sekarang saya masih mengkonsumsi makanan yang diyakini menjadi booster ASI yang ragamnya makin bertambah atas saran saudara dan teman, mulai dari keripik jagung, rebusan air kacang hijau, bayam, pepaya muda, dan banyak lagi.

Akhirnya setelah beberapa bulan ini mulai mendapatkan ritme memberikan ASI yang baik, saya sadar bahwa selain asupan makanan yang bergizi, ada faktor lain yanng sangat penting. Dukungan suami yang sangat baik merupakan booster buat saya, mulai dari terus mensuplai makanan sehat tadi plus camilan sehat dan camilan “kurang sehat” (hhehe busui juga perlu cheating), mengingatkan jadwal menyusui, pelekatan yang baik, membantu mengambilkan segelas air minum tengah malam dan banyak suport lainya yang bikin saya makin rajin dan semangat menyusui. Mungkin next jalan-jalan bisa jadi booster yang ampuh juga yaa sayang (semoga dia baca, dia pasti baca) we love you.

Sunday, April 10, 2016

Babyspa di Cilegon

Assalamualaikum...
Akhirnya bisa posting lagi setelah sekian lama, alhamdulillah Syams nya lagi anteng di ayunan baru made by teteh jadi bisa nyantai. Tinggal di Cilegon yang kurang update dengan perkembangan, dan minimnya pembangunan area “main” bikin kita ngerasa ga bakal nemu apa-apa disini, tapi setelah hampir setahun, punya beberapa teman baru dan menjelajah tempat baru, ternyata cilegon ini lumayan juga untuk diexplore. Dapat informasi tempat  babyspa ini sejak hamil, sampai akhirnya dapat voucher diskon saat ikutan lomba foto bayi beberapa minggu lalu, dan viola! Syams akhirnya nyoba juga Babyspa.

Griya Fatimah ini sebetulnya klinik ibu hamil yang menambah sayap bisnisnya ke persiapan kehamilan dan kegiatan pasca melahirkan. Mulai dari senam hamil, senam nifas, perawatan untuk ibu hamil dan babyspa, selain dari layanan utamanya yakni pemeriksaan kehamilan dan membantu proses melahirkan.

Di Cilegon ada beberapa cabang Griya Fatimah yang pernah saya datangi, selain untuk baby spa pernah juga saya coba untuk senam dan pijit saat hamil dulu. Tempatnya yang nyaman, peralatan baru, bersih dan service yang baik bikin betah dan nagih untuk balik lagi kesini.
 





Untuk babyspa ini bayi minimal sudah berumur tiga bulan dengan bobot minimal 5kg, karena semua ketentuan sudah pas maka masuklah kita ke ruangan, dimulai dengan pemanasan dan peregangan ringan untuk bayi (lucu liat syams dengan gerakan senamnya), lalu mulai masuk ke kolam air hangat selama 15 menit, lalu bilas (soalnya air disana untuk tiga bayi,dan tidak langsung kuras), setelah dibilas bersih syams dipijat lembut dengan VCO aroma apel seger deh wanginya, walaupun bayi sebelah nangis kejer, syams sih anteng aja diusap sama mba nya (biasa dipejet juga pagi sore dirumah) setelah itu dipakaikan lagi baju rapi, wangi dan bayinya ngantuk. Perawatan 45 menit itu harganya 150.000 dan maximal bisa dilakukan untuk bayi berumur 1 tahun.




Mudah-mudahan banyak nemu lagi tempat untuk kita bisa explore bertiga, setelah ada babyspa next Gramedia dong pak walikota.

Wednesday, March 2, 2016

how much?

Setelah nonton acara di TV yang lupa pasti nama acaranya apa, tapi ada pertanyaan menggelitik yang pengen diposting. Dari sekian juta pulau di Indonesia, sudah berapa pulau yang kalian kunjungi? Terus malem nya itung-itungan sama suami. Banyakan dia sih, tapi blog sendiri  ya posting hasil itungan sendiri aja hehe.

1.    Jawa (Laah yaiyakan hidup lahir hidup disini)
2.    Sumatra
3.    Tidung
4.    Bali
5.    Belitung
6.    Lengkuas 

Usah segitu aja resultnya, kirain bakan makan waktu lama buat ngitungnya, ternyata enam doang hehehee. Yaa seenggaknya ngingetin kita jangan lama-lama ngendon di Cilegon ya saaay.

Don't!!!

Membandingkan bayimu  dengan yang lain, saat dalam kandungan hingga dewasa, bahkan dihari pertama kelahirannya.

Kok hamil yang sekarng bawaannya berat banget ya,, beda sama yang pertama. Don’t!!!
Dia hamilnya asik, ini bawaanya kleyengan aja. Don’t!!!

Sampai saat kelahirannya...
Kecilnya bayiku, bayi sebelah duuuh lucunya. Don’t!!!
Dulu waktu kakanya nggak sering begadang, sekarang hampir tiap hari. Don’t!!!
Ini kok nangis terus, bayi tetangga anteng tidurnya. Don’t!!!
Kok item yah dia padahal pas lahir putih kayak sepupunya. Don’t!!!
Kamu kok susah gendutnya sih nak,, ga kaya anak temen mama. Don’t!!!

Kasihan yaa jadi bayi yang selalu dibandingkan, kalau dia sudah bisa bicara kayanya mau bilang “hey orang dewasa, aku denger loh kalian bilang apa, memangnya aku yang mau? Aku yang minta?”. Nggak kebayang  kalau kejadian sama Syams, kayanya langsung saya peluk cium dan minta maaf, ada sedikit rasa seperti itu saat lihat bayi lain, berusaha untuk menahan dan tidak mengucapkan deket Syams takut kalau dia denger, dan langsung  minta maaf saat nggak sengaja terucap “nggak kok sayang, becanda, i love the way you are, kita sayang kamu apa adanya” lalu diciumin sampe merenyeng.

Thursday, February 25, 2016

Biru

Bermula sesaat setelah rumah kosong dari kunjungan mamah dan keluarga Cirebon, tinggalah kami bertiga. Saat sudah tenang, rumah jadi sepi dan saya mulai ngerasain capek sisa proses kelahiran, bayi yang anteng tidur saya tinggal dikamar dengan AC menyala (kasihan kalau kepanasan, pikir dalam hati, yang ternyata malah jadi penyebab..). Ditinggal nyicil beberes agak lama, sampai siangnya saya susui kok demam ya? Dichek suhu badannya pakai thermo meter ternyata bener tinggi dan sampai 39 derajat. Mulai panik, googling sana sini tanya ke tante yang kebetulan bidan, kami memutuskan kayanya langsung periksa ke dokter aja,, tapi siang-siang begini dokter anak mana yang praktek? Duh bingung, ngantuk sisa begadang, panik, lapar nyampur jadi satu. Lalu  berakhirlah Syams di UGD RS. Ibu dan Anak yang langsung dirujuk ke poli anak karena ada dokter praktek (Alhamdulillah). 

Syams dikasih obat demam (Yaa Allah masa bayi minum obat,, ) dan dirujuk buat ambil darah besoknya kalau nggak turun panasnya karena ada inikasi kuning. “Coba terus dikasih ASI yang banyak, kalau panasnya nggak turun langsunng ke RS aja” kata tetangga kita yang kebetulan bidan juga waktu nengok syams sorenya, seketika lemes pengen nangis liat syams yanng diem aja dengan badan nya yang mungil dan anget. “ini anaknya haus mba, dehidrasi jadi demam, ASI nya keluar?” pertanyaan itu nanceb bikin down dan nggak pede, jadi meragukan diri sendiri, apa iya ini nggak keluar ASI nya dan Syams ngempeng padahal lapar? Kenapa bisa sedikit keluarnya? Bukanya bayi tahan tanpa ASI 3-4 hari? Kok bisa jadi demam? Dan banyak kenapa yang lain saat itu dikepala.
Malamnya bu bidan itu kembali kerumah dan periksa syams yang ternyata masih demam, saat itu juga kami beberes, barang-barang yang baru diberesin kami bawa lagi untuk persiapan nginep di RS. Nelongso rasanya, sebagai perantauan, disaat jadi ibu baru anak sakit dan saya Cuma berdua sama suami, tanpa orang tua yang ndampingin, tapi harus kuat demi Syams (Lap pipi..).


Ternyata selain demam Syams juga kuning, billirubin yang seharusnya ada di 10 skala normal Syams diangka 13, bilirubin yang hanya 13 mungkin bisa di atasi dengan mimik ASI yang banyak dan dijemur agak lama. Tapi mungkin memang harus begini ceritanya, ASI yang belum terlalu banyak keluar dihari ketiga lahiran ini dan Syams lahir dimusim hujan yang bikin jarang mataharinya, walhasil kami menginap lagi di RS, bedanya kami tidur diruang tungg UGD bersama keluarga pasien yang lain, dan bikin jaitan dibawah sana nyut-nyutan.



Dua malam saya dan suami menginap, karena nggak mau Syams minum susu formula saya harus siap dipanggil suster tiap Syams nangis minta ASI. Sampai saat mulai disinar biru itu, suster menyarankan untuk pumping, karena takut nggak maximal kalau terus diangkat untuk minum. Hari pertama pumping ASI nggak keluar dan bikin stress (yaa Allah ini kenapa..) galau dan stres ini malah bikin ASI susah keluar, ASI susah keluar bikin Syams kehausan, dan karena haus bikin nangis, denger Syams nangis bikin sedih huhuhu.. 


Terus menerus dipumping, makan sayur katuk yang dibawa temen, susu kedelai, ngemil kacang dan makanan-makanan yang konon katanya memperbanyak produksi ASI  alhamdulillah keluar,, mulai dari 30ml, 35 ml, sampai 60ml seneng banget akhirnya bisa setor ASI agak banyak ke suster. Besoknya dokter visit dan boleh pulang, yeaaa senangnya bilirubin Syams turun, suhunya normal dan semua baik, terimakasih Allah.


Tahu nggak apa yang menguatkan saya selama Syams sakit? Ternyata benar setiap penyakit ada obatnya jadi ikhtiar saja, dan ternyata bukan hanya Syams bayi yang ada disana, banyak juga bayi yang sakit dan disinar saat itu, disuntik juga dimasukan selang dan bikin getir hati oarng tuanya. Banyaknya  bayi yang sakit saat itu sedikit banyak membuat saya berfikir, bukan Cuma Syams yang mengalami, dan jangan terlalu baper merasa jadi orang paling malang sedunia, dapat ujian paling berat, dan merasa Allah sedang menjauh. Malah itu menjadi jawaban doa saya selama ini, yang minta dibimbing untuk menjadi orang tua yang tangguh, orang tua yang baik, orang tua yang hebat, dan ini salah satu cara Allah mengabulkannya.


Sekarang anaknya udah gendut, makin besar, makin lucu dan mulai bersuara, tuh lagi tidur dipinggir hehehe,, udahan dulu yaa Syams nya mau mandi sore.

Sunday, January 31, 2016

(Namanya) Mohamad Syams Alfatih

Katanya proses melahirkan harus buru-buru diposting biar kenangannya masih bagus, ingetannya masih kuat, dan sebelum kelupaan buat ditulis. Tapi apa daya, kegiatan jadi ibu baru ternyata nggak semulus yang ada di sinetron, masih kaget dan belum nemu ritme yang pas, sampai nyaris sebulan kayak sekarang baru sempet nulis lagi dan posting. Sambil mencoba memanggil-manggil ingatann saya coba tulis deh proses melahirkan Syams, siapa tahu 20 tahun kedepan dia baca.

29 Desember 2015
Mamah datang dari Bandung, niatnya main aja dan memang dari awal sudah dijadwalkan datang akhir tahun, biar tahun baruan di Cilegon katanya

30 Desember 2015
Periksa kandungan dianter mamah (berhubung ke dokter siang, jadi suami nggak anter), dan dokter bilang hanya tinggal tunggu “hilal” dateng aja alias mules kontraksi, cek panggul manual sama bu dokter yang setelahnya.
“Merry ih lagi diperiksa kok jejeritan gitu”
“Takut sakit ai mamah”
“Untung dokternya baik, biasanya marah loh”
(nyengir)
Pulang dari dokter kita makan sate kambing plus nanas madu (curiganya sih ini yang bikin langsung kontraksi) seukuran jambu bangkok yang paroan sama mamah,, manis banget seger, taunya malem nya mulai nyutnytan hmmm.

31 Desember 2015
Mulesnya mulai sering tapi skalanya masih desiran ombak kecil di pantai gitu, beberapa jam sekali, dan masih anteng ngajak mamah makan Nasi Gonjleng khas Cilegon, tapi acara tahun baruan jadi diem  dirumah aja (emang awalnya nggak akan kemana-mana juga sih heheu), soalnya takut aja tiba-tiba mbrojol pas lagi macet di jalan. Dan berlanjut mules semaleman.

1 Januari 2016
Sejak bangun subuh udah agak nggak enak, “mulesnya kok mulai sering yah” suami yang sejak kemarin khawatir inisiatif ngitung jarak mules dan ternyata udah 5 menit sekali (semua panik). Alhamdulillahnya karena tadi malem kayanya orang-orang pada tahun baruan, dan memang hari libur juga, jalanan kosong jadi kita bisa cepet sampe Rumah Sakit yang ada di Serang. Setelah 45 Menit perjalanan yang bikin mamah dan suami tegang (Hehehe lucu deh kalo inget muka mereka tegang gitu), saya masuk UGD dan mulai cek detak jantung bayi, datang lah bidan jaga yang bilang masih pembukaan satu and its means masih agak lama buat lahiran, sementara disebelah saya ada ibu yang sudah dari malem kontraksi, merintih dan bikin jiper dengernya. “mah jalan-jalan dulu yuk, biar cepet pembukaannya, belom sarapan juga”. Pergilah kami cari sarapan dan nggak balik lagi kesana saking takutnya sama rintihan ibu sebelah hihii.

2 Januari 2016
Setelah jalan dan terus jalan didalem rumah, muter-muter sambil tarik buang nafas panjang nahan mules (iyap rasanya kayak mules mau datang bulan) dengan niat nambah pembukaan, keluar deh si merah dari jalan lahir yang  berarti si bayi setahap lebih deket buat melihat dunia.  Bada ashar kami meluncur lagi ke UGD dan disambut suster dengan “ini pasien yg kemarin kabur ya?”, habis ibu yang disebelah nyeremin sus heheu.
Dokter visit lalu cek bukaan dan ternyata masih bukaan tiga kemudian bilang kalau pembukaannya berjalan normal pembukaan lengkapnya tengah malam nanti, dan percis kaya prediksi dokter jam 00:00 pembukan sudah lengkap.

3 Januari 2016
Walaupun pembukaan sudah lengkap tapi ketuban masih ga pecah (jadi proses melahirkan belum tentu ditandai dengan pecahnya ketuban, contoh nya saya), jadi di gunting deh “coorrrr” semua cairan keluar. Bu bidan yang ngebantu persalinan sebelum dokter datang bilang ”sekarang boleh ngeden ya buu,, tunggu mules datang lalu ngeden” tapi kemana hilangnya mules selama kontraksi tadi, kok tiba-tiba hilang?. Sampai akhirnya mules dan saya coba ngeden tapi nggak berhasil, proses ngeden yang lamaa banget yang saya rasakan, gagal dan terus gagal, bayi saya lama nunggu di jalan keluar. Sampai akhirnya dokter datang, dan menggunting jalan lahir (cerita mamah loh ini, saya nggak lihat, nggak  denger dan nggak kerasa juga) keluarlah si jabang bayi beserta apa-apa yang bersama nya. Rasanya? Alhamdulillah, masyaallah nikmat banget, yang pernah merasakan lahiran normal pasti tahu nikmatnya. Si bayi lalu disimpan diatas badan saya untuk IMD sementara dibawah sana dokter dan bu bidan sedang mengsah kemampuannya menjahit.
Senang, terharu, bahagia dan masih nggak percaya dengan apa yang saya lalui barusan, melihat si bayi yang diarahkan untuk IMD, lalu mendengar bapak nya yang meng adzani dan komat di telinga si bayi,, Allah hu akbar ternyata begini rasanya.


Mohamad Syams Alfatih nama  bayi kami, anak lelaki kami yang pertama. Semoga kelak bisa menjadi anak yang menyejukan mata, dan menyejukan hati untuk orang-orang di sekelilingnya, aamiin.


Dilanjut nanti yaa,, mumpung Syams nya lagi bobok mau disambi masak buat malem heheu.

Wednesday, January 27, 2016

Hai!

Assalamualaikum,, bissmillah mau mulai nulis lagi kayak nya heheee,, posting pertama nih tahun ini, eniwey saya baru melahirkan tanggal 3 Januari kemarin dan sukses dengan banyak jahitan dibawah sana (berarti prosesnya normal alhamdulillah sesuai keinginan dari awal hamil), heran deh sama bloger yang bisa langsung posting tulisan sesaat setelah melahirkan. Ini saya butuh waktu lebih dari 3 minggu buat penyesuaian jadwal sama bayi dan baru sekarang leluasa megang laptop hehee. (padahal nggak ada yang baca juga).

Kehidupan berubah setelah menikah? Iya 

Kehidupan berubah setelah punya bayi? Pastinya

Kamunya berubah nggak? Hmmm.. gimana yah.. hmmm... kayanya sih