Thursday, August 30, 2018

Seminar Mendidik Anak Sesuai Fitrah by Udztad Harry Santosa

Assalamualaikum,, mumpung masih semangat nulis jadi sekalian bisa posting tentang isi seminarnya juga, soalnya masih anget dikepala. Sejak ada instgram dan instagran story sejujurnya aku jadi lebih sering sharing sesuatu disana karena lebih praktis tanpa buka laptop, tapi tetep aja kangen sharing di blogspot, kangen posting pake repot yang harus edit sana sini, nulis agak banyak, edit foto dan ngumpulin niat yang super banyak buat buka laptop setelah bocah-bocah bobo hihii.

Nama Udztad Harry Santosa ini sebetulnya sudah nggak asing buat saya, yang walaupun belum tau siapa, belum pernah ikut seminarnya, juga belum pernah baca bukunya, tapi sering jadi bahan obrolan ibu-ibu di WAG IP Banten yang pernah ikut seminar beliau, atau baca bukunya dengan ilmu parenting yang bagus banget. Kemarin perdana saya ketemu beliau dan ikut mendengarkan seminarnya yang masyaallah banyak ilmu yang saya dapat dan berharap ada yang bisa diamalkan, aamiin.

Diawal seminar udztad menanyakan rata-rata usia peserta seminar yang ternyata kebanyakan ibu-ibu peserta kelahiran 80-90an, generasi ibu galaw katanya, kenapa disebut generasi ibu galaw? Sebab ibu-ibu ini mulai tidak percaya dengan sistem pendidikan sekarang, namun meragukan kemampuan dan kesiapannya untuk mengajari anak dengan mandiri di rumah (home schooling misal). Saya ngerasa banget sih masuk grup ibu galaw itu hehee. Dilanjutkan tentang pentingnya ayah dalam pengasuhan, yang ternyata peranannya sama penting dan sama porsinya dengan ibu, gimana caranya bisa menyeimbangi pengasuhan ibu yang notabenenya seharian dengan anak, dengan ayah yang dibilang minim waktu? Maksimalkan, buat jadwal dan quality time. Karena kebaikan seorang ayah akan tertular pada anaknya, seperti yang dicontohkan para nabi dan sesepuhnya juga teturunannya, yang kalau dipikir dan di ingat memang benar juga banyak nabi yang merupakan ayah anak, bahkan Nabi kita Ibrahim alayihi salam disebut juga bapaknya para nabi. Ternyata kebaikan itu mengalir, kearifan itu ditiru dan sebaik-baiknya warisan adalah ilmu, sebaik-baiknya amal adalah meninggalkan anak shalih. Udztad mengambil contoh Bapak BJ Habibie yang teguh dengan misi hidupnya di bidang dirgantara, kemudian mengalir menjadi misi hidup anaknya juga. Lalu apa peranan kita sebagai ibu? Kitalah yang harus 100% mendukung visi dan misi hidup suami, bawa suami kita dalam kesuksesan hidupnya, buat anak kita menemukan visi hidupnya. Jika seorang istri mendukung misi hidup suaminya sepenuh hati, maka cinta suami tak akan bertepi, yang dicontohkan dengan kisah cinta Pak Habibie kepada Ibu Ainun yang sempat di buat film paling romantis.

Apa yang terjadi jika suami belum menemukan misi hidupnya? Bantu cari, bersama bergandengan tangan menuju satu arah, “karena cinta itu bukan hanya saling bertatapan penuh mesra, tapi bergandengan tangan menatap suatu tujuan yang sama bersama”. Kemudian ingat suami di rumah, sebetulnya misi hidup dia apa yaa? Udah ketemu belum ya? Karena menurut beliau lagi (udztad Harry) jika seorang suami belum mengetahui visi hidupnya, salah kariernya bisa berakibat buruk buat keluarga. Tiap pulang kerja marah-marah, saat weekend enggan di rumah, kalau minggu sore mulai maagh (lucu emang pak udztad ini, menebar banyak quote hihii). Banyak kasus LGBT, kecanduan narkotik dan kenakalan lain, jika dilihat bermula dari kurangnya peran pengasuhan ayah di rumah. Jika Ayah abai, ibunya lalay, bersiaplah memiliki anak alay. Apa saja yang penting di terapkan oleh orang tua? Ada 3 hal yang harus diketahui,
1.       Tarbiyah = menanamkan fitrah anak
2.       Ta’dim = menanamkan adab
Kedua poin ini wajib dilakukan oleh orang tua, dengan pengajaran dan contoh
3.       Ta’lim  = belajar
Ini bisa dilakukan sendiri, atau diberikan oleh pihak ketiga (guru, udztad, sekolah, pondok dll)
Namun apa yang terjadi pada pendidikan saat ini? Anak sekarang seperti dikarbit, terburu-buru diminta dewasa, tergesa para orang tua untuk memanen hasilnya. Jika anak masuk TK sudah bergegas (terlalu dini) maka saat SD mulai lemas, dengan segala bentuk les dan pelajaran tambahan, lalu SMP nya gimana? Saat SMA takut kebablasan lalu masukan anak ke Pondok, padahal itu bukan solusi sama sekali. Mendidik anak kita cepat dewasa akan membuat orang dewasa yang kekanakan kelak. Tidak bertanggung jawab, tidak memahami visi hidup dan peran peradabannya di dunia. Tugas kitalah menghantarkan anak pada peran peradabannya.

Masih banyak lagi yang beliau bahas, namun sulit untuk saya sharing semua, next kalau ada seminar dan Udztad Harry sebagai pembicara aku rekomendasikan banget buat ikutan, inysyaallah manfaat. Dari sekian banyak ilmu semoga ada banyak yang bisa diterapkan dalam keluarga dan menular di linggkungan terdekat aamiin.

Wisuda Ibu Profesional Banten


Assalamualaikum,, lama tak jumpa sejak lahiran.  Alhamdulillah bisa wisuda lagi tanpa bikin skripsi hehhe, belajar tentang menjadi ibu memang nggak ada habisnya, terus mengalir berbagai tugas dan tantangannya, alhamdulilah di kelas matrikulasi Ibu Profesional Banten ini saya lulus dan naik kelas ke kelas Bunda Sayang, semoga bisa lulus sampe finish. Aamiin.

Wisuda gabungan ini bukan hanya untuk kelas matrikulasi, tapi juga berbarengan dengan kelas bunda sayang batch sebelumnya. Keriuhan mulai terasa sebulan sebelum acara, diinvite banyak grup persiapan wisuda, mulai dari rembukan persiapan seminar, ngobrolin ketentuan seminar dan yang paling seru adalah ngobrolin dresscode hehhee mamak-mamak tipikal banget ya. Acaranya bertempat di Kebun Kubil Garden Resto Serang, Sabtu 18 Agustus 2018 (sampai sekarang masih penasaran kubil itu artinya apa?). Acaranya padet banget sejak pagi dimulai dengan sambutan para pengurus Ibu Profesional Banten, promosi sponsor, dan penampilan drama dari rumah belajar menulis lalu masuk ke Seminar oleh Udztad Harry Santosa dengan tema Mendidik Anak Sesuai Fitrah. Setelah selesai istirahat makan dan sholat barulah dimulai acara foto wisuda per kelas, kelas matrik dan kelas bunda sayang, saya sangka akan ada prosesi seperti wisuda saya dulu, ternyata nggak hihii.

Untuk saya acara ini seperti booster untuk mood, mood belajar dan mood menjalani hari-hari kedepan. Pertama kalinya pisah sama Syams, dia yang sudah saya daftarkan Kids Corner di Kebun Kubil terpaksa nggak diboyong karena batuknya yang gohgoy kalau kata orang Sunda. Jadilah cikcikbum family ini pecah kongsi, saya ajak Cyra dan ibu Aas berangkat menuju acara, Syams dan papanya di rumah. Jangan tanya adegan berangkatnya, dia nangis kejer maksa ikut dan saat saya telfon papanya ternyata Syams masih nangis. Ini kali ke dua saya bertemu teman-teman IP Banten, sekali di awal kopdar matriks, absen sekali acara seminar karena hamil besar, dan sekarang saat wisuda. Karena jarangnya kelas offline di IP ini, maka acara wisuda sangat ditunggu buat kami untuk sekedar hai hai atau ngobrol mengenal lebih dekat, ada kejadian lucu menjelang wisuda. Saya ternyata pernah duduk sebelahan dengan teman sekelas matrik, namun tidak menyadarinya hihihii, pertama karena memang nggak bawa kacamata, kedua nggak ngeuh karena riweuh bawa anak dua yakaan.

Acara wisuda ini kalau boleh aku komentari, harusnya bukan wisuda deh, harusnya naik kelas, iya nggak sih? Soalnya kan belom lulus, tapi naik tingkat, dari kelas matrik ke kelas bunda sayang (just my thougt sih). Tapi acaranya nasional juga dan namanya Wisuda hehe. Dapet apa aja di goodybag saat acara? Ada sabun wangi dari rumbel kecantikan, stiker bertuliskan quote dari rumbel design grafis, sertifikat seminar, pin berbentuk medali yang disematkan dengan pita, notebook dan berbagai brosur sponsor. Yang disayangkan tuh nggak ada handout dari pemateri yang biasanya ada dalam goodybag seminar.

Kalau ditanya dari keseluruhan acara apa yang paling ditunggu? Selain materi seminar, saya sebenernya nunggu ketemu dengan temen-temen sih, foto wisudawati dan ngobrol dengan orang yang biasa saya balas chatnya diWA grup, rasanya menyenangkan berteman kembali, punya sosial grup lagi, ber haha hihi dengan manusia, bukanya dengan gadget, bisa moveon dari teman-teman saya yang di Bandung.


Harapannya setelah wisuda dan masuk kelas baru, ilmu yang kemarin bisa di amalkan, ilmu baru bisa terpatri hingga menjadi ilmu yang berkah, ilmu yang benrmanfaat, bukan saja hanya untuk saya, tapi juga anak, suami dan orang-orang terdekat bisa merasakan berkah dari ilmu tersebut.

Karena ibu adalah pembelajar sepanjang hayat.




Monday, April 2, 2018

Horison Forbis Hotel Cilegon (Reviews)

Bissmillahirrohmanirrohim

Assalamualaikum, long week end kemarin kemana? Kami liburan deket rumah, beneran deket banget soalnya kita ke Pantai Anyer yang jaraknya kurang lebih sejam perjalanan aja, dan nginepnya di sebelah komplek yang jaraknya 2,5 Km aja hehee. Dalam rangka refreshing sebelum ngerem lama dirumah pasca lahiran (iya kan buibu), sebelum memulai drama ada bayi dirumah, begadang berhari-hari dan rutinitas gemas lain jadi saya antisipasi minta liburan ke Pak suami dan alhamdulillah dikabul (terimakasih sayang).




Kenapa liburannya di Anyer nginepnya di Horison Forbis Hotel Cilegon yang notabenenya jauh dari laut? Karena ngedadak jadi kami nggak dapet hotel dekat pantai saat long week end, yaiyaalah fullbooked semua. Tapi karena niatnya memang pengen liburan, jadi walaupun deket rumah dan pindah tidur tetep kami book kamar di sana. Hotel yang baru dibangun ini emang fresh banget, tempatnya yang belokasi di Jalan Lingkar yaitu jalan tembus ke Anyer emang cocok buat hotel transit, full di hari kerja dan nggak terlalu ramai di akhir minggu. Kamarnya mulai dari deluxe jadi ukuran kamarnya lumayan luas menurut kami, pas lah buat syams mengexplore sampai mecahin holder menu Acrilic dan membuat kami kena charge 100.000.


Salah satu yang bikin gemas lainnya adalah di Horison Forbis Cilegon ini toiletnya semua udah otomatis, seperti yang saya pakai di Changi, toileters nya juga lucu walaupun sempat ada insiden sedikit tentang masa kadaluarsa yang terlewat, tapi saat saya bilang ke resepsionis untuk diganti ternyata mereka cepat tanggap dan langsung menggantinya diikuti ucapan maaf, nggak jadi deh poin minus nya.  Makanan di Horison Forbis Hotel Cilegon ini premium, karena banyak expatriat yang nginep sih kayanya, yang awalnya mau roomin pas liat menunya jadi mendadak males hehe, harganya ampun deh nggak masuk budget, jadi kami keluar beli makanan dan roomin sendiri hehe. 




Nah buat makanan sarapannya sih enak, yaiya wong gratis. Banyak pilihan menu nya selain buffet nasi, syams juga lumayan doyan makan sampe pup di restoran, kekenyangan kayaknya. Dan karena keisengan saya nanya cara buat coffee latte di mesin pembuat kopi, yang ternyata nggak bisa, saya baru tahu kalau ternyata bisa pesen coffee latte dan lain-lain di bar resto tanpa kena charge, jangan malu unuk nanya sih intinya.







Setelah sarapan kami pengen nyoba area gym, di web saya lihat ada kursi pijat yang setelah didatangi itu kursi biasa untuk pijat, ternyata saya salah lihat hmmm. Kami cukup merepotkan nona Lee dengan banyak request tapi alhamdulilahnya beliau sabar, karyawan dari Korea itu entah kena sial dimana bisa jadi berurusan sama saya dan keluarga hehee, mulai dari membantu membuka ruang gym, menjemput kami yang nggal bisa keluar dari sana, dan mengurus untuk handuk di area pool. So far pelayanan disana kami suka, biasa melayani orang asing, nggak membuat mereka jadi abai sama kita ternyata, yaa namanya juga service hotel kan hihii.






Kalau dilihat dari parkiran sih harusnya hotel ini penuh, tapi saat di area gym dan pool suasananya nyaris sepi dan hanya ada kami, agak siang mulai muncul satu dua keluarga untuk renang, sisanya? Saya nggak tahu apa memang nggak ada atau ke Anyer pantai terdekat. Yang bingungnya dan sampe kepikiran oleh saya, orang-orang yang memang menginap untuk liburan di Cilegon kemana lagi yaa selain ke Anyer dan Carita? Soalnya disini nggak ada tempat wisata yang aneh buat dikunjungi.




Masuk bulannya untuk melahirkan, dan walaupun ini bukan pengalaman pertama ternyata tetep ada kegelisahan, takut dan exited yang melanda percis saat akan ahiran pertama. Doakan saya semoga bisa melawatinya dengan tenang dan tanpa rasa sakit yang berlebih, bisa lahiran normal, dan kami berdua (aku dan bayi) sehat selamat aamiin.

Saturday, March 31, 2018

Nature Republic Aloe Vera 92%


Bissmillahirrohmanirrohim




Assalamualaikum, udah luama banget nggak review prodak, dan kali ini agak gemas sih pengen cerita tentang skin care yang lately lagi sering saya pakai. Jadi ceritanya awal kehamilan itu saya udah stop semua penggunaan skin care dari dokter LBC, padahal ada logo halal MUI dan BPOMRI wichis menandakan itu aman buat bumil dan busui sebetulnya (sourch by dok. Inong SpKK di Ummi Magazine) tapi sejak kehamilan pertama saya juga nggak pake apa-apa dan biasa aja gitu kan, eh nggak tau kenapa hamil sekarang tuh bawaannya centil dan nggak mau keliatan kucel dan kusam (iya hamil Syams dulu aku kucel banget) dan tiba-tiba liat banyak banget selebgram promote si Nature Republic aloe vera 92% ini, buka vlognya beauty vloger juga sudah banyak di bahas, dan emang hasilnya keren sih. Karena masih ragu akan ke Halal an si Nature Republik Aloevera 92& ini, aku awalnya sempet beli ward#h yang mirip-mirip juga prodaknya berbahan dasar Aloe vera tapi nggak sampe 92% kandungannya dan ternyata lengket gittu berat dan nggak cocok ke muka aku.


Cerita sama temen tentang keinginan pake si Nature Republik Aloe vera 92% tapi masih ragu sama Ke halal an nya, terus ada yang bilang kalau itu nggak mengandung unsur haram kok didalemnya, dan aku tanya ke penjual yang juga ngerti bahasa Korea dan baca kandungan dikemasan memang nggak mengandung sesuatu yang haram (yeay Alhamdulilah) dan akhirnya dibeliin lah satu jar 300ml sama temen dari temennya yang buka jastip, soalnya dulu masih belom masuk Indo jadi dia buka jastip gitu kalau nggak salah dari Korea buat pembeli Indonesia, terus dikirim ke Cilegon deh, hepi.


Aku pakenya sering banget,abis mandi, abis wudhu dan mau tidur dan itu lebih dari 3 kali sehari, soalnya texturenya gel gitu kan, ringan adhem dan nggak lengket berat kaya ward#h (sorry to say yaa ward#h). Sempet juga aku pindahin ke tube kecil disimpen di kulkas, jadi pas abis wudhu buat dzuhur ashar makenya ke muka bikin nyessss banget, eh pas mamah ke Cilegon diminta, enak juga katanya yoweeeis bawa ke Bandung.


Ada perubahan ke muka? Ada banget. Ini ternyata bukan perasaan aku aja, kulit berasa lebih cling dan kenyal, walaupun nggak otomatis jadi semulus Song Hye Kyo juga sih, tapi ternyata bukan aku aja yang ngeuh, beberapa temen dan saudara yang ketemu langsung juga bilangnya begitu (kecuali pak suami, dia sih bilangnya biasa aja rrrr), hamil sekarang cantik deh, seger, cling banget mukanaya jangan-jangan hamil anak cewe hehe sampe dikira hamil anak cewe yah. Jadi ini emang karena si Nature Republik apa hormon kehamilan aku pun nggak tau, tapi yang aku rasain dan temen –temen liat sih begitu efeknya ke muka.



Sekarang prodak Nature Republik ini banyak jenisnya yang masuk Indonesia, katanya sih ada storenya gitu di Jakarta jadi nggak usah repot –repote jastip ke Korea lagi, tapiiiiiii hati-hati soalnya aku pernah baca juga ada yang KW nya, jadi be smart buyer aja deh ya, aku juga masih bingung kalau habis nanti pesennya kemana hehee.

foto by: Google

Wednesday, March 7, 2018

Villa Ternak Cikerai Cilegon


Bissmillahirrohmanirrohim
Assalamualaikum, gimana long weekend kemarin? pada liburan kemana? Saya yang mendadak terima telefon bada ashar kamis sore dari mama, yang ngabarin mau ke Cilegon magrib nanti pakai bis, seneng ples khawatir. Senengnya karena setelah sekian lama keluarga kami dikunjungi lagi oleh orang tua, khawatir karena long weekend biasanya muacet banget kan di Ibukota, which is bakal kelewat kan kalau naik mobil daerah bekasi dan sekitarnya. Nunggu dan nunggu sampai saya ketiduran suami ketiduran dan mama akhirnya sampai jam 3 subuh hmmm well.

Sabtunya kami berangkat ke Villa Ternak Cikerai alamatnya di Jl Cikerai, Pasir Angin, Cikerai Cibeber Kota Cilegon Banten based on Google Maps hehe, iya kami pake arahan google maps untuk sampai kesana dan alhamdulilah sampai tanpa nyasar. Jarak yang nggak terlalu jauh dari rumah hanya kami tempuh sekitar 30 menit. Kira-kira pukul 8 pagi kami sudah sampai disana, mobil kami yang pertama menempati parkiran dan benar saja baru kami satu-satunya pengunjung dihari itu. Dengan tiket 70.000 per mobil kami mendapatkan sebuah goodiebag berisikan pakan burung, pakan ayam, wortel untuk kelinci dan jagung untuk burung, juga free segelas susu sapi murni dan 1 Aice ice cream.














Tempatnya yang cukup naik ke atas bukit dan rimbun pepohonan, nggak bikin disana jadi terasa lebih adhem daripada Cilegon, tapi tetap terhibur dengan banyaknya kandang dan luasnya area disana. Banyak hewan ternak juga reptil dan beberapa hewan lain yang worth it buat dikunjungi soalnya Syams happy. Selesai ngasih makan hewan kami turun sedikit menuju kandang kuda untuk menaikinya, iya kami juga dapet fasilitas tunggang kuda secara Cuma-Cuma. Terakhir kami diberi 2 busur dan beberapa anak panah, diberi instruksi diawal hingga mengerti lalu kami main sendiri. 







Pegawainya ramah-ramah dan komunikatif, membantu banget untuk yang baru pertama kali kesana dan pengen tahu banyak macam saya. Dapat cerita dari pegawainya kalau usaha ternak ini berawal dari jualan hewan kurban tiap menjelang idul adha, omset yang meningkat bikin hewan ternak juga makin banyak, lahan bertambah jadi deh mulai berkembang seperti sekarang. Kabita sama hasilnya, padahal nggak tau aja proses jatuh bangun, manis pahitnya usaha pemilik Villa Ternak Cikerai ini hehee semoga bisa menginspirasi keluarga kecil kami untuk berwirausaha. Kalau ada rejeki dan kesempatan bisa kesini lagi sih kayaknya nggak akan nolak, happy holiday.

Monday, February 19, 2018

My Sparkling Life: (Beberapa) Fakta tentang Singapura

My Sparkling Life: (Beberapa) Fakta tentang Singapura: Bissmillahirrohmanirrohim Assalamualaikum,, mau share oleh-oleh yang saya dapat dari Tour Guide, supir taxi dan sedikit pengalaman sa...

(Beberapa) Fakta tentang Singapura

Bissmillahirrohmanirrohim

Assalamualaikum,, mau share oleh-oleh yang saya dapat dari Tour Guide, supir taxi dan sedikit pengalaman saya selama liburan di Singapura kemarin.  Banyak hal baru yang menarik untuk diceritakan, beberapa kabar baik, miris atau yang sedikit mengecewakan.
Dimulai dari pertama tiba dibandara Changi yang keren, yaa namanya aja International Airport, agak beda sih sama bandara Soeta beda banget malah heheu, terlihat lebih rapi dan modern, baik dari sistem, bangunan dan suasana yang didapat. Selama dari bandara menuju hotel tempat menginap, rombongan kami menyewa bis dan lokal guide yang merupakan seorang ibu paruh baya muslimah asli Singapura, beliau warga negara Singapura keturunan Melayu yang kalau di Indonesia kita sebut Pribumi. Beliau menceritakan dengan bangga negaranya yang canggih, asri dan hijau. Dan memang itulah yang nampak dari sekitar 30 menit perjalanan kami menuju hotel. Memberitahukan sedikit peraturan, bahwa dalam bus pariwisata tanpa pegangan kami dilarang berdiri didalamnya apalagi berlarian,juga dilarang makan dan minum didalam bus seperti wajarnya kita di Indonesia, itu ada sanksi dan dikenakan denda. Beliau juga mewarning kami tentang ketatnya hukum disana, larangan membuang sampah sembarangan, juga aturan menyebrang di Singapura yang harus pada tempat dan waktu penyebrangan. Tidak terlihat ada macet selama tour singkat itu, dan itulah yang terjadi selama puluhan tahun disana, oiya mereka juga nggak pernah mati lampu loh sejak 35 tahun lalu, amazing yah.



Sebelum berangkat saya sempat blog server ke traveler bloger untuk mencari informasi dan tips selama traveling kesana, salah satu tips yang saya dapat adalah untuk membawa botol minuman, sebagai ibu hamil plus jalan-jalan bareng anak kecil saya kira memang wajib sih bawa botol air, tapi refil nya dimana? Dan ternyata memang banyak tersedia pancuran air minum yang siap minum tersebar, tapi ada kalanya juga kami kepepet beli air mineral yang kalau di kurs kan harganya sekitar 13.000 rupiah untuk 600ml air mineral, lumayan kan. Mulai dari air keran hotel yang bisa diminum, di bandara juga di tempat umum seperti tempat wisata dan masjid menyediakan keran-keran air siap minum, jadi mggak perlu khawatir selama bawa botol minum.





Saya sempat sholat dzuhur berjamaah di Masjid Sultan atau yang lebih dikenal dengan sebutan Masjid Botol, kenapa disebut Masjid Botol? Jadi berdasarkan cerita dari Tour Guide kami Bapak Mohamad Nur, masjid tersebut dibangun dikawasan muslim yang rata-rata berpenghasilan rendah, yang awalnya menentang pembangunan masjid tersebut, karena tidak diberi andil dalam pembangunannya. Hingga akhirnya pemerintah menawarkan untuk menyumbangkan botol-botol kecap  yang ada banyak tersedia disetiap rumah penduduk kawasan masjid, lalu dipotong dan ditempelkan bagian dasar botol nya kebagian menara Masjid Sultan, hingga nampak sampai sekarang, potongan botol yang berjejer rapi diatas menara.





Sempat mengambil foto mainstream dekat Landmark Singapura yaitu Merlion. Kami melihat banyak sepeda berjejer disana, sebenarnya beberapa tempat juga saya sempat lihat sih bahkan di Orchahrd, banyak sepeda yang diletakan begitusaja tanpa rantai. Ternyata sepeda seperti itu memang disebar seantero negri untuk orang yang mau bersepeda, dengan tarif $1 per 30 menit (kalau nggak salah ini ada tertera dibagian atas ban belakanng sepeda) caranya gimana? Daftar dan nanti akan diberi barcode yang kemudian bisa di scan di bagian gembok setiap sepeda, gembok akan terbuka secara otomatis dan sepeda siap digunakan, kalau waktu habis ban akan ter lock otomatis, bisa diperpanjang, atau yaa simpan saja dimana pun itu saat sepeda terlock, inysaallah aman katanya. Kebayang kalau ada di Indonesia, sepertinya sudah masuk tempat besi kiloan seperti nasib mur dan baut jembatan suramadu.


Cerita tentang kebersihan, keteraturan dan betapa tertib nya negara itu ternyata bukan isapan jempol semata, selama 3 hari disana saya merasakan hal itu ditambah cerita dari penduduk lokal. Tour guide kami yang sebelumnya bercerita bahwa ada turis Malaysia yang beliau bawa membuang sampah sembarangan karena mengira tidak ada petugas didekatnya, namun tak lama punggungnya ditepuk pria berpakaian safari yang menunjukan kartu identitas sebagai polisi, maka terkena lah denda $300 atau setara Rp 3,000,000 lumayan banget kan? Nah kalau coba-coba nyogok sipetugas, kita bisa kena denda 2x lipat alias $600 jadi mendingan buang sampah pada tempatnya saja. Hukum yang berlaku di Singapura selain denda yang tinggi juga masa hukuman yang lama ditambah ada hukuman fisik, iya hukum cambuk masih berlaku disana hingga sekarang. Bukan hukum cambuk ala Aceh yang sering kita lihat itu, berpuluh cambukan oleh algojo ditengah lapangan kota. Di Singapura, cambuk dimulai dari 3 kali saja, namun setiap cambukan bisa menimbulkan akibat fatal, mulai dari berbekas seumur hidup, putus urat bahkan kemandulan bagi pria saking keras dan pedihnya cambukan yang disabetkan algojo, menurut Pak Nur ada minyak khusus di alat cambuknya, bikin ngeri yang denger. Angka kriminalitas disana terhitung kecil, begitu juga untuk kasus korupsi, mungkin karena hukum betul ditegakan disana, bagus kalau dipraktekan di Indonesia gumam saya dalam hati.

Semoga dikasih rejeki, usia, kesempatan untuk bisa jalan-jalan lagi bareng keluarga, lebih jauh lagi kalau bisa dan makin banyak negara yang dikunjungi biar nambah wawasan dan pengalaman, karena allah saja memerintahkan demikian hehe semoga bukan jadi modus baru penggunaan dalil buat jalan-jalan.