Assalamualaikum,, masih semangat nulis disaat bayi tidur nih
alhamdulillah. Mau cerita sedikit oleh-oleh dari seminar Haji dan Umroh yang
saya dan suami ikuti beberapa waktu lalu di Serang. Ada sedikit yang
menggelitik dari pa Udztad saat menyampaikan materi “orang Islam harus kaya,
nggak boleh miskin, dan jangan malu berdoa minta kaya” itu yang beliau
sampaikan lalu terpatri dihati hingga kini.
Beberapa malam setelahnya saya ngobrol sama suami tentang
penampilan orang-orang shalih yang nampak “biasa aja” aneh liatnya bikin nggak
tertarik sama Islam, lalu saya jawab dengan zuhud namanya. Zuhud itu kebalikan
dari cinta atau semangat atau berpaling, jadi orang-orang shallih yang zuhud
dunya itu mereka yang berpaling dari kenikmatan dunya tapi bukan berarti mereka
nggak punya dunya (kekayaan) hanya saja menikmatinya dengan cara berbeda.
Mencontoh rasulullah yang selalu dianggap miskin karena
hadist yang mengisahkan beliau yang tidur dipelapah kurma, hingga membekas
dipunggungnya, membuat kita beranggapan semiskin itu rasul hingga beliau harus
bersusah-susah seperti itu. Lupakah juga bahwa beliau memiliki kendaran terbaik
di zamannya? Seekor unta perang paling gagah yang kalau mau dikonversikan saat
ini dengan mobil palimg baik berapa kah harganya? Adakah orang miskin
memilikinya? Lupa juga kah tentang mahar yang beliau berikan kepada Siti Khadijah
saat meminangnya? Yang jika dikonversikan rupiah saat ini bisa mencapai ratusan
juta rupiah. Masih berfikiran rasulullah miskin? Sebaiknya kita makin rajin
membaca tentang beliau lebih banyak lagi.
Kembali lagi ke acara seminar itu, saat sang Udztad memberi
tahu cara untuk kaya, untuk apa jadi kaya, mau diapakan kekayaan kita agar tak
sulit menjawabnya saat hisab kelak. Mulai saat itu sampai sekarang dan inysyaallah
istiqomah hingga nanti saya bisa berdoa dan meminta untuk kaya, saya dengan
malu-malu meminta harta yang datang itu banyak juga melimpah, yang halalan
toyibah harta yang berkah yang jika kami gunakan harta tersebut untuk ibadah
tak ada rasa gelisah menggelayut dalam dada, kekayaan yang bisa menuntun anak
keturunan saya untuk menjadi ikhsan terbaik. Saya berdoa minta dijadikan orang
kaya yang dengan kekayaannya bisa membawa keluarga kami menuju jannah, yang
saking kayanya bisa menghaji umrohkan banyak orang, karena patokan kaya menurut
saya jika hati sudah tidak merasa berat mengeluarkan uang untuk menghaji kan
orang lain (aamiin yaa allah).
Semoga doanya diijabah usahanya dipermudah dan bisa
diamalkan juga yaa doanya buat yang baca, agar kita menjadi umat yang tangguh,
umat yang kuat, umat yang membanggakan aamiin.
No comments:
Post a Comment