"Jika urusan
diserahkan bukan kepada ahlinya, maka tunggulah kehancuran itu." (BUKHARI
– 6015) pernah baca
atau dengar hadist ini?
Saya
orang yang sering banget tanya-tanya dan punya tingkat “kepo” yang maximal
tentang segala hal, selama ini yang sering saya tanya sih temen, buku, google
atau al qur’an (ciyee) dan untuk yang paling sering dan gampang ditanya juga
ada interaksi kalo saya tanya yaa nanya sama temen, tapi itu juga bukan random’
saya pilih-pilih temen untuk ditanya tentang sesuatu "saya pilih
ahlinya", misalnya saya tanya tentang edit foto, applikasi foto dan segala
hal berbau printer juga design itu bagian Bono, kalau tentang agama, hadist,
fikih saya lebih suka tanya mang ican (tapi sekarang udah jarang sejak Mesir
konflik dan kendala applikasi komunikasi hehee), atauu kalo masalah korea mulai
dari drama, artis atau lagu saya tanya kaka sama bantal =).
Nah
itu juga pasti ada arus baliknya yaa,, banyak temen yang tanya tentang model
baju muslim ke saya, bahan yang bagus, cari kain murah, atau nama dan jenis
bahan’ pun dimana tukang jahit yang bagus plus murah buat bikin dress muslim
mereka. Kemudian sekarang-sekarang nggak sedikit juga yang mulai menanyakan
tentang fiqih wanita, sedekah, cara menghitung zakat, perlakuan terhadap orang
tua bahkan ada yang Tanya ketentuan talak dalam islam’ padahal rasanya ilmu
saya belum sebegitu tingginya sampai banyak yang menanyakan dan percaya yang
saya sampaikan, memang selama ini semua pertanyaan terjawab, masalah selesai
dan solusi diberikan. Tapi semua yang mereka dapat itu hasil saya buru-buru
googling, lalu baca dan kemudia ditelaah’ atau ditanya juga ke orang yang
menurut saya ilmunya lebih banyak juga dari sedikit ilmu yang saya ingat dulu,
lalu diakhiri dengan wallahu alam bissawab, soalnya saya juga belum bisa jamin
penuh apa yang saya sampaikan benar karena mungkin ada yang dikurang dan
sedikit lebih.
Sampai
pada suatu hari ada yang menanyakan “Mey hafal qur’an berapa banyak? Juz’ama
hafal?” (ada jeda lamaaa sekali buat balas bbm itu,) “belum Ngun, masih belajar
hehe” saya mungin mewajarkan ada yang bertanya seperti itu, karena mungkin yang
tampak dan terlihat itu yang mereka fikirkan, tapi ternyata toh “baru segitu
doang” malu bercampur sedih sebenernya waktu jawab pertanyaan itu, ada perasaan
yang nyesss,, gitu’ kaya ada yang nyadarin saat melamun, jadi inget lagi bahwa
semua masih harus dibaca, masih banyak yang harus dipelajari.
Tau
apa yang bikin saya malu? Sementara orang lain percaya dengan saya untuk bisa
memecahkan masalah mereka, menjawab pertanyaan mereka, seketika itu pula saya
belum sepenuhnya yakin dan mengetahui semua yang mereka pertanyakan. wallahu
alam bissawab.
No comments:
Post a Comment