Dia
sibayi mungil yang dulu lahir hanya 2,6
kilo sudah tumbuh besar nyaris 10 kilo sekarang, makin tinggi dan ganteng. Dia
yang selalu pengen ikutan masak kalau saya didapur, menarik narik daster untuk
digendong, menepuk nepuk kaki jiga tak lekas diangkat dan melihat saya menumis,
bahaya memang tapi kami berdua dirumah tak ada yang bisa dititipi.
Dia
yang sudah bisa menciumi pipi saya, kanan dan kiri ples suara muaaah ditiap
sisi juga meninggalkan iler dipipi. Tak pernah terlewat dalam sehari jeritan
mama terdengar dari bibir mungilnya, lengkingan jeritannya yang pas mendarat
ditelinga selalu sukses bikin pening, dan yang selalu ikutan komen setiap belanja
sayur dengan gaya bayinya, tata dada menunjuk wortel dan buncis, mengintip bude
sayur yang membersihkan ikan dengan penasaran.
Dia
yang bisa meniru gaya kami berdoa, mengangkat tangan lalu mengusapkannya ke
muka,bisik bisik tanda berdoa, dan diulang sampai bosan. Masuk kedalam mukena
setiap habis berdoa dan main tenda sepertinya yang dia maksudkan, senyum senang
melihat cahaya yang terhalang kain mukena, dan ditariknya muka saya agar
mengintip kedalam mukena.
Dia
yang jalannya masih seperti robot, kadang jika terburu-buru dia mengambil jalan
pintas lalu merangkak, terduduk di tengah perjalanan menuju kamar aduh nak,
kamu menggemaskan. Jika datang temanya untuk bermain, entah mana yang harus
duluan, melangkah atau jeritannya mereka saling berkejaran.
Sekarang
dia sudah 12 bulan, usia yang dulu terasa jauh akan tergapai diawal
kelahirannya yang penuh drama pasca lahiran. Usia dimana gula dan garam sudah
halal untuk dicoba, mencoba lebih banyak varian makanan yang ada, minuman dan
banyak jajanan. Banyak doa dan harapan yang terucap, bukan hanya dihari ini,
tapi ratusan hari bahkan sebelum kamu lahir, semoga allah mengabulkan semua
aamiin
With
love, Ummu Syams
Cilegon
Februari 2017
No comments:
Post a Comment