Tuesday, January 24, 2017

Ada Apa Dengan Indonesia?

Assalamualaikum,,, sekali-kali saya mau posting agak serius, tentang apa yang saya rasakan setelah baca banyak berita tentang negara kita ini, yang inysyaallah bukan berita hoax. Berita yang banyak bertebaran dimedia sosial saya baik Facebook, path, line atau instagram yang sepertinya kalau terus diikuti bikin miris dan sakit hati, menimbulkan banyak pertanyaan, memunculkan beragam opini dan kecenderungan membelah kubu.

Ada Apa Dengan Indonesia? Kondisi terakhir dari berita hari ini, akan ada acara TV yang biasa mengundang banyak pakar, pengamat dan tokoh untuk berpendapat dan mendiskusikan sesuatu dengan bahasan “membidik riziq” tapi ternyata batal entah karena alasan apa, juga demikian dengan beberapa website yang memposting berita islam hilang tiba-tiba. Kok bisa? Penguasa tentu bisa mengaturnya.

Ada Apa Dengan Indonesia? Saat negara ini dikenal sebagai negara dengan penduduk muslim terbanyak, tapi kok nggak berasa kehidupan dan nilai-nilai islamnya. Prilaku yang jauh dari islami, muslimnya yang cenderung nyinyir terhadap sesama muslim bahkan ulama juga agamanya, dimana lembaga tertinggi ulama di Indonesia pun sudah dihalang-halangi untuk berfatwa, bahkan orang-orangnya pun dihadang massa untuk dianiaya. Kok bisa? Penguasa tentu bisa mengaturnya.

Ada Apa Dengan Indonesia? Dimana penguasa merangkul pemimpin negara yang menjadi musuh dunia, tapi justru bungkam untuk membela saudara seagama, dimana keberpihakan mereka yang berkuasa? Bukankan kita sesama saudara seiman? seislam? Tapi kenapa diam terhadap jeritan dan air mata yang ada, darah yang tumpah dan tangisan anak yang terpisah dengan orang tuanya. Kita justru bermanis manja dengan negara yang dikenal menjadi dalangnya, berfoto dan tersenyum bersama. Kok bisa? Penguasa tentu bisa mengaturnya.

Ada Apa Dengan Indonesia? Negara yang membela sang penista mati-matian, kemudian membiarkan sang tersngka berkampanye ria, demi melindungi satu orang mantan mitra, dia acuhkan jutaan warga yang mengetuk pintunya. Ironisnya karena sang merah putih tertera kalimat tauhid, digiringnya seorang hafidz quran yang merupaan keluarga Allah di Dunia bak gembong narkoba, layaknya penjahat berbahaya dan dimasukan ke penjara. menodai bendera katanya, noda kah kalimat suci itu pak? Kok bisa? Penguasa tentu bisa mengaturnya.

Astagfirullahhaladzim semoga ini hanya prasangka, semoga semua baik-baik saja, dan para penguasa yang merasa bisa mengatur jalannya cerita masih ingat bahwa masih ada sang maha sutradara yang melihat semua dan meminta pertanggungjawabannya.

Ummu Syams

Cilegon 24 Januari 2017

No comments: