Benerkan?
Karena percaya saja tidak cukup, tapi kita harus yakin!!
Percaya
apa? Yakin pada siapa? Mungkin itu pertanyaan berikutnya. Menggantungkan semua
doa dan harapan, keinginan dan cita-cita, tempat berkeluh kesah kemudian
berterimakasih, saya orang yang selalu punya baaanyak keinginan, keinginan
tentang segala hal’ tentang semua barang, kejadian, pengharapan akan segala sesuatu
yang baik-baik dalam hidup, dan Ramadhan kemarin saya diamanahi menjadi ketua
pelaksana acara di KopeaHasanah dengan tajuk “seribu bingkisan, sejuta cinta”
rencananya kami akan memberikan seribu
bingkisan untuk anak panti, santri, yatim, piatu, dan dhuafa, yaa seribu’ angka
satu diikuti tiga angka nol dibelakangngya, bukan jumlah yang sedikit memang
tapi saya percaya ini akan terwujud, percaya ada Allah dan harus yakin Allah
akan bantu.
Awalnya “Kang dwi,, yakin mau bikin acara ini? Apa
nggak usah aja yaa,, kan acaranya mepet sama acara lain, waktunya sedikit,
bakal nyampe nggak yaa?” lalu “Kang dwi, ini uangnya masih minim’ buat DP kaos
anak panti ajah kurang, gimana dong?” dan banyak keluhan-keluhan lain
membanjiri kang Dwi diawal acara ini’ (hehehee,, ngerepotin banget lah ini jadi
malu) rasa nggak yakin dan pesimis nyampur jadi satu. M min dua saldo
Kopeahasanah nggak bergerak dianggka dua ratus ribu dari target awal tujuh
puluh lima juta (soalnya satu bingkisan kami target tujuh puluh lima ribu)
siapa yang nggak jiper coba? Sisa empat belas hari tapi belum ada sedekah yang
dititpkan, kemudian masuk H min tujuh alhamdulilah mulai banyak yang sedekah,
mulai dari uang cash, titipan ratusan amplop plus isinya, titipan sajadah,
sandal anak-anak, kerudung, dan banyak lainnya yang terus mengalir bahkan
sampai acara ini berakhir titipan masih mengalir (masih agak nggak percaya
juga) dari yang awalnya kami merasa bingung apa yang akan kami berikan’ saking
minimnya sedekah yang terkumpul, menjadi bingung penyalurannya karena sedekah
yang datang terus menerus berdatangan, dan semua harus cepat disalurkan ke
orang-orang yang berar membutuhkan. Alhamdulillah untuk semua itu, dan sampai
akhirnya saya ingat-ingat kembali semua keraguan, kecemasan, pesimis yang
muncul diawal itu mungkin hanya karena saya kurang yakin dan mungkin lupa,
bahwa ada sang pemilik dari seluruh pemilik semesta yang akan menggerakan hati,
yang bisa membuat hal yang sulit menjadi mudah, dan yang mustahil akan terjadi.
No comments:
Post a Comment