Bekerja diantara
bapa-bapa membuat saya selalu terlibat
dalam perbincangan mereka, mulai dari lagu-lagu evergreen mereka, politik, gossip
kantor sampe petuah yang mereka sampaikan dalam cerita seperti yang akan saya
posting sekarang.
Disuatu sore yang
tenang dan damai di lantai 7 (aduhaaayy nian bahasa mu Mer,, itu bahasa lain
untuk sore hari tanpa remediasi sebenernya LOL) karena di kantor lumayan agak
sepi, cluster kita yang biasanya rame sekarang minus Pa Ansdes dan Mba Yayu,
tinggalah kami bertiga’ si Kaka yang sibuk baca artikel Korea, dan saya asik
ngobrol sama Pa Edi, lupa sebenernya apa yang kami bicarakan sebelum dia cerita
tentang kisah ini sampai tiba-tiba si Bapak bilang “Pernah denger cerita Air dan
Ikan?” diikuti gelengan kepala dari saya (si Kaka tetp sibuk sama artikelnya) kemudian
dimulailah kisah seekor ikan kecil yang sedang sembunyi dari sepasang Anak dan
Bapak yang sedang memancing di pinggir sungai. Sambil memancing sang Bapak
menasihati Anaknya akan pentingnya air’ karena air adalah sumber kehidupan, dan
air itu sangat penting untuk semua makhluk di Bumi, ikan yang ikut mendengarkan
bertanya-tanya apakah air itu? benda atau makhluk seperti apakah air? Dan dimana
dia bisa mendapatkan hal yang sangat berharga itu?.
Setelah Bapak dan Anak
itu pergi, dia segera keluar dari tempat persembunyian dan mencari
teman-temannya untuk menanyakan apakah mereka pernah melihat air? Dan menceritakan
apa yang dia dengar, semua teman-temannya-pun menjadi penasaran dan ikut
mencari dimanakah air itu? sang sumber kehidupan, hingga ada temannya yang
berkata “Aku tahu siapa yang bisa menjawab pertanyaan kita tentang air, ada
seekor ikan tua di hulu, sepertinya dia tahu” lalu berbondong-bondonglah mereka
mencari ikan tua tersebut. Setelah tiba dan berjumpa, si ikan kecil bertanya
padanya “bukankah engkau telah hidup cukup lama wahai ikan tua,, beritahukanlah
kami, apakah air itu’ makhluk seperti apa yang saking pentingnya dia disebut
sebagai sumber kehidupan? Dimanakah kita harus mencarinya? Karena kami-pun
ingin merasakannyaa” kemudian si Ikan tua tersenyum,, tahukah kalian? Sang sumber
kehidupan yang kalian cari itu sebenarnya adalah tempat dimana kita tinggal,
tempat kita berafas dan berenang, seluruh sungai ini diisi air, inilah sumber
kehidupan’ yang jika kita jauh darinya kita akan mati. Si Ikan kecil dan
teman-temannya heran, ternyata apa yang mereka cari selama ini adalah sesuatu
yang biasa saja menurut mereka yang bahkan tak pernah terlintas untuk memikirkannya,
ternyata itulah sang sumber kehidupan.
Dan setelah denger
cerita itu jlebb plakk jleebb jlebb moment juga nyampe ke saya,, saya yang
selalu liat rumput tetangga lebih hijau, kehidupan orang lain lebih
menyilaukan, ternyata kalau dipikir-pikir hidup saya yang sekarang juga kalau
dinikmati ituu jauh lebih menyenangkan dari kehidupan orang lain dimanapun’ (yaaeeeaaalah
kita yang ngalamin) karena apa yang terjadi dalam hidup itulah yang terbaik
untuk kita kan? Dan banyak juga ternyata orang yang saya kira bahagia dengan
kehidupannya sekarang, malah ngiri sama saya yang masih single ini’ kehkehkeh
karena apa? Yaaa karena rumput tetangga lebih hijau itu kayanya yaaa…
Enjoy our life people =P
No comments:
Post a Comment