10 hari bersama Mama, Dede, Ika,
Iki Non-STOP!
Berangkat Lima Januari dan kembali lagi
tanggal Lima belas Januari, perjalanan terjauh kami sekeluarga sampai saat ini
(ngarep berikutnya dapet tour keliling Eropa hadiah dari Pepsodent si pasta
gigi kesayangan LOL). Setelah berbagai macam persiapan bikin passport, nyari
tour agent, belanja baju ihrom, suntik meningitis dan banyak printilan lainnya
maka kami berangkat. Labbaikallah humma labbaik bacaan talbiyah yang diajarkan
pa udstad saat manasik beberapa minggu sebelum keberangkatan, rukun Umroh dan
sejarah ka’bah pun diceritakan, dan yang paling penting apa tujuan kita
berangkat kesana? Apa untuk ibadah atau hanya sekedar plesir dan belanja? Sedih
deh part ini.
Sepuluh hari bersama yang biasanya kalo
dirumah susah ketemu, yang satu di Pondok yang satu lain sibuk kerja dan
sisanya sibuk kuliah. Sepuluh hari bersama, beribadah bersama dalam satu shaf
yang sama (kecuali sama iki yaa) saling mendoakan dan menerangkan yang kurang
paham, mengingatkan yang lalai, saling mengisi kekurangan. Sepuluh hari bersama
yang saya harapkan bisa begini seterusnya, keadaan tanpa saling marah dan kesal
khas adik-kakak, bercandaan yang keterlaluan dan tawa yang lepas. Sepuluh hari
bersama yang terpisah dari rutinitas kami biasanya, teman-teman yang lain,
pekerjaan dan masalah yang ditinggalkan di Indonesia, saat dimana kami hanya
memiliki kami, saat dimana keluarga yang utama. Semoga bisa merasakan kembali
sepuluh hari bersama itu.
No comments:
Post a Comment