Thursday, February 25, 2016

Biru

Bermula sesaat setelah rumah kosong dari kunjungan mamah dan keluarga Cirebon, tinggalah kami bertiga. Saat sudah tenang, rumah jadi sepi dan saya mulai ngerasain capek sisa proses kelahiran, bayi yang anteng tidur saya tinggal dikamar dengan AC menyala (kasihan kalau kepanasan, pikir dalam hati, yang ternyata malah jadi penyebab..). Ditinggal nyicil beberes agak lama, sampai siangnya saya susui kok demam ya? Dichek suhu badannya pakai thermo meter ternyata bener tinggi dan sampai 39 derajat. Mulai panik, googling sana sini tanya ke tante yang kebetulan bidan, kami memutuskan kayanya langsung periksa ke dokter aja,, tapi siang-siang begini dokter anak mana yang praktek? Duh bingung, ngantuk sisa begadang, panik, lapar nyampur jadi satu. Lalu  berakhirlah Syams di UGD RS. Ibu dan Anak yang langsung dirujuk ke poli anak karena ada dokter praktek (Alhamdulillah). 

Syams dikasih obat demam (Yaa Allah masa bayi minum obat,, ) dan dirujuk buat ambil darah besoknya kalau nggak turun panasnya karena ada inikasi kuning. “Coba terus dikasih ASI yang banyak, kalau panasnya nggak turun langsunng ke RS aja” kata tetangga kita yang kebetulan bidan juga waktu nengok syams sorenya, seketika lemes pengen nangis liat syams yanng diem aja dengan badan nya yang mungil dan anget. “ini anaknya haus mba, dehidrasi jadi demam, ASI nya keluar?” pertanyaan itu nanceb bikin down dan nggak pede, jadi meragukan diri sendiri, apa iya ini nggak keluar ASI nya dan Syams ngempeng padahal lapar? Kenapa bisa sedikit keluarnya? Bukanya bayi tahan tanpa ASI 3-4 hari? Kok bisa jadi demam? Dan banyak kenapa yang lain saat itu dikepala.
Malamnya bu bidan itu kembali kerumah dan periksa syams yang ternyata masih demam, saat itu juga kami beberes, barang-barang yang baru diberesin kami bawa lagi untuk persiapan nginep di RS. Nelongso rasanya, sebagai perantauan, disaat jadi ibu baru anak sakit dan saya Cuma berdua sama suami, tanpa orang tua yang ndampingin, tapi harus kuat demi Syams (Lap pipi..).


Ternyata selain demam Syams juga kuning, billirubin yang seharusnya ada di 10 skala normal Syams diangka 13, bilirubin yang hanya 13 mungkin bisa di atasi dengan mimik ASI yang banyak dan dijemur agak lama. Tapi mungkin memang harus begini ceritanya, ASI yang belum terlalu banyak keluar dihari ketiga lahiran ini dan Syams lahir dimusim hujan yang bikin jarang mataharinya, walhasil kami menginap lagi di RS, bedanya kami tidur diruang tungg UGD bersama keluarga pasien yang lain, dan bikin jaitan dibawah sana nyut-nyutan.



Dua malam saya dan suami menginap, karena nggak mau Syams minum susu formula saya harus siap dipanggil suster tiap Syams nangis minta ASI. Sampai saat mulai disinar biru itu, suster menyarankan untuk pumping, karena takut nggak maximal kalau terus diangkat untuk minum. Hari pertama pumping ASI nggak keluar dan bikin stress (yaa Allah ini kenapa..) galau dan stres ini malah bikin ASI susah keluar, ASI susah keluar bikin Syams kehausan, dan karena haus bikin nangis, denger Syams nangis bikin sedih huhuhu.. 


Terus menerus dipumping, makan sayur katuk yang dibawa temen, susu kedelai, ngemil kacang dan makanan-makanan yang konon katanya memperbanyak produksi ASI  alhamdulillah keluar,, mulai dari 30ml, 35 ml, sampai 60ml seneng banget akhirnya bisa setor ASI agak banyak ke suster. Besoknya dokter visit dan boleh pulang, yeaaa senangnya bilirubin Syams turun, suhunya normal dan semua baik, terimakasih Allah.


Tahu nggak apa yang menguatkan saya selama Syams sakit? Ternyata benar setiap penyakit ada obatnya jadi ikhtiar saja, dan ternyata bukan hanya Syams bayi yang ada disana, banyak juga bayi yang sakit dan disinar saat itu, disuntik juga dimasukan selang dan bikin getir hati oarng tuanya. Banyaknya  bayi yang sakit saat itu sedikit banyak membuat saya berfikir, bukan Cuma Syams yang mengalami, dan jangan terlalu baper merasa jadi orang paling malang sedunia, dapat ujian paling berat, dan merasa Allah sedang menjauh. Malah itu menjadi jawaban doa saya selama ini, yang minta dibimbing untuk menjadi orang tua yang tangguh, orang tua yang baik, orang tua yang hebat, dan ini salah satu cara Allah mengabulkannya.


Sekarang anaknya udah gendut, makin besar, makin lucu dan mulai bersuara, tuh lagi tidur dipinggir hehehe,, udahan dulu yaa Syams nya mau mandi sore.