Wednesday, November 27, 2013

Finnaly Selasar Sunaryo


Udah lamaaa banget pengen kesini dan baru kemaren-kemaren kesampaian.







Selasar Sunaryo itu ternyata lumayan jauh dan nyempil, didaerah Dago atas tapi ataaaas lagi’ kalo ada yang pernah ke Siera atau Takigawa nah naik lagi dari situ udah lumayan deket. Tahu Selasar ini awalnya dari Keluarga Burung,  terus ada beberapa orang yang tahu juga, karena memang nggak semua orng tahu dan pernah denger (sayang juga kalo jadi rame pengunjung,, ilang feel nya hehehee).

Tempatnya beneran asri, sunyi dan artisty ahh suka lah pokonya kalo harus lama disana, kebetulan lagi ada pameran anak FSRD ITB jadi liat juga karya-karya mereka’ lupa nama alirannya tapi modern kontemporer gitu lah bentuknya *sotoy  hehee.
And here we are’ The Famous Kopi Selasar, at lease pernah check in disini aja kayanya udah seneng dan berasa gaul hehee,, tempatnya enak buat ngobrol lama, menikmati sore, ngabisin waktu samaaaa,, tapi sayangnya saya disana sama 2 temen perempuan hehehhe dan tak lupa foto2. Kalo ada yang mau kesana ajak-ajak yaaa..



*Foto taken by Melon, Me and Kaka

Jagoan Ala Ahok


“Jadi Jagoan ala Ahok” judul sebuah film dokumenter yang pernah saya lihat di youtube berkat informasi dari mba Marissa, salah satu announcer Indonesia Morning Show di NET.tv yang mau liat juga boleh disini.

Melihat pengalaman seorang bangsa keturunan yang merupakan penganut agama minoritas di Indonesia, ditengah-tengah warga muslim, ditambah banyak berhembus isu SARA' yang kayanya kalo saya pikir pasti bapak ini bakal nyerah, tapi ternyata nggak, dia berjuang dan malah “melawan balik” keadaan itu, dan hasilnya bisa dilihat sampai sekarang Bapak Basuki Tjahaja Purnama atau lebih sering kita dengar pa Ahok menjadi wakil dari orang yang nggak kalah hebatnya, sekarang lagi “bebenah” ibu kota. 

Seneeeng banget lihat pasangan ini, yang digadang-gadang sebagai pengganti Soekarno – Hatta atau kalau mau lebih mundur lagi, kekompakannya seperti Gajah Mada – Hayam Wuruk. Mereka kombinasi yang pas menurut saya sampai saat ini. Pak Jokowi yang lembut karena memang mengalir darah Solo didirinya, dan pa Ahok yang galak cenderung ceplas-ceplos, bersinergi dalam pekerjaannya, dimana sang atasan terus “mblusukan” buat mengontrol masalah, melihat apa yang terjadi, dan merumuskan apa saja kebutuhannya. Sedangkan pa Ahok yang dengan cekatan melaksanakan perintah, menyusun jadwal dan membuat realisasinya. Sebuah harmoni yang indah *bahasaa nyaa ihhh

Semoga kelak makin banyak pemimpin yang baik di Indonesia Aamiin

Wednesday, November 6, 2013

Titik Nol by Agustinus Wibowo



 Karena satu dan lain hal saya loncat langsung baca buku ke tiga dari buku  trilogy perjalanan menjelajah negri Stan mas Agustinus ini’ tapi saya nggak ngerasa rugi karena ternyata dibuku terakhir ini malah menceritakan awal perjalan, dan juga akhir.
Review-nya setelah baca buku ini adalah makin pengen bikin perjalanan darat dan bukan liburan pantai yang biasanya saya lakukan, jadi lebih belajar untuk mencari atau mendapat sesuatu dari setiap perjalanan yang dilakukan, bukan sekedar datang, menikmati pemandangan dan jadi turis, tapi juga lebih mengenal dan minimal tahu kehidupan ditempat lain yang kita datangi.







Saya jadi baca banyak tentang dalai lama diluar buku, jadi ngerti kenapa banyak orang (misalnya Dian Sastro dan Ardinia Wirasti) tertarik dengan Tibet sedangkan saya begitu mengelu-elukan Santorini sebagai tempat yang paling ingin dikunjungi. Makin penasaran dengan naik gunung dan merasakan semua sensasi yang diceritakan mas Agus ini dalam bukunya. Saya juga jadi tahu,, oohh ternyata memang India yang ada dipikiran saya sekarang karena pemberitaan katanya banyak pemerkosaan, perampokan itu memang dari dulu kaya gitu, Negara yang kontras dengan semua adegan film-film Bollywood yang suka kita lihat di tv, yang bacanya aja bikin saya merinding.





Tapi selain semua itu bagian yang paling saya suka yaitu bagian dari ibu mas Agus yang ditengah perjuangannya melawan penyakit menceritakan semua kisah cinta, rahasia, juga cerita hidupnya yang selama ini dia pendam kepada sang anak, disaat sang anak pulang untuk bercerita tentang kisah hidupnya waktu berkeliling dunia. Banyak yang bisa dinikmati, dipelajari dan diambil hikmah. Happy reading =)

Tuesday, November 5, 2013

Mornin Interview with Farah (Semeru)


Selalu pengen manjat gunung, pernah punya rencana ke Semeru dan Papandayan tapi sampe sekarang itu hanya keinginan, terus ngerasa seneeng banget kalo tahu ada temen yang berhasil naik, dan pulang dengan selamat. Selalu seneng denger cerita pengalaman dari orang, dan mulai suka nge-share ceritanya’ jadi cerita ini saya muat, cerita Farah yang baru kemaren naik ke Semeru yaa walaupun cuman sampe Ranu Kumbolo tapi ini seruuu =))


1. Kenapa bisa kesana?
Bisa lah, tinggal cari tiket jurusan Bandung- Malang, sampe  deh…. Hahahaa.
Ini awalnya ajakan salah satu temen di Group trip sebelumnya, Mas AB yang pernah bergabung sama Bolang Advanture untuk trip ke lokasi lain. Awalnya ga ada yang minat untuk menjelajah Ranu Kumbolo karena jelajah Dieng dan Bromo dulu kala lelahnya masih terasa belum hilang (lebay maximal ).
Satu minggu mengabaikan ajakan tersebut karena punya plan mau ke Bali bareng temen-temen kantor, tapi jiwa ini tiba tiba lebih memilih untuk kabur ke Ranu Kumbolo dan Malang. (gaya banget lah saat memutuskan ini). Mulai hasut temen sebelah meja kerja tapi gagal (Areska gagal dihasut) tapi yasudahlah waktu juga udah mepet dan emang kenapa kalo sendirian ke Malang dan Rakum?! (beneran keputusan so’ kece banget)
Singkat kegalauan akhirnya fiks memilih Ranu Kumbolo dari pada Bali. Mulai mencari tiket Kereta dan Bus ke Malang, Tanya sana sini tentang Rakum, Tanya juga tentang Malang, cari dan pinjem peralatan  pendakian dan akhirnya fix 17 Oktober 2013 im ready to go!
 Tiket yang dibeli akhirnya Kereta Api karena kalo pake bus lebih lama, tapi naik kreta api juga udah 16 jam! Heeeey serasa mau kemana aja, lama bener sumpah. 
Dan akhirnya karena 16 jam ini pula aku memilih tiket Eksekutif dengan harga 250rb. Ya saya memang bukan backpacker sejati yang kemana mana bisa asal duduk. Keputusan ini diambil karena kalo baca itinary nya sesampainya di Malang kita hanya punya waktu 3 jam untuk istirahat dan langsung melakukan pendakian.  Ga akan kebayang remuknya badan ini setelah 16 jam berkereta langsung pendakian. Makanya saya memutuskan untuk menggunakan fasilitas kreta yang nyaman dan Kreta Malabar itulah yang membawa saya menuju Malang (15.45 – 07.30).
 2. Kemana ajah selama disana
Gak kemana mana kok Cuma ke RaKum, ckckck *memang yaa memang,, dia agak nyebelin jawabnya -___-*
Sampai di kota Apel alias Malang itu jam-nya sarapan, perut keroncongan dan woy mas saya mau makan ko malah dibawa kerumah.. sempet kesel tapi hanya sejenak.
Sampainya di station Malang Baru ternyata dijemput (makin gagal kan jadi backpacker sejati) Mas Agus dan Mas Ardi dua pria ini ternyata Tour Leadernya. Dan kata-kata pertama setelah berkenalan adalah “mas saya lapar” hahaha…
Harusnya saya foto sih muka  mas Ardi dan mas Agus yang kebingungan dengar ucapan lapar saya tapi semuanya berlalu begitu cepat dan motor bebek itu mengantarkan ku menuju salah satu rumah yang jaraknya tidak terlalu jauh dari Station. 
“Istirarahat aja dulu far, ini nasgor buat sarapan dan tunggu pasukan Jakarta dulu yah nanti baru kita pergi mantai.” Yeay mantai, ternyata Malang punya pantai. Hmmm baiklah aku tunggu.
Ini cerita pantai sebelum pendakian ^^
Yang kita tuju adalah pantai Goa Cina, berpasir putih. Tepat hampir jam 1 siang kita sampai, tapi indahnya pantai itu membuat saya lupa akan terik mataharinya. Dan beneran ada Goa nya, tapi bodor ceritanya biar nanti aja bikin cerita sendiri *ini dia ngarep ada interview part 2 kayanya*, tapi keindahan sudut-sudut pantai goa cina menghapuskan rasa cape! Explorasi pantai kurang lebih 2 jam dan mari berkuliner. Di Malang ngehits banget makanan Bakso Bakar. Yuk coba yuk satu porsi 12500 isi 5 bakso dengan ukuran sedang. Dan menurut saya ini biasa aja rasanya (maap atuhlah).  Selsai semua rangkain kota malang dan tepat pukul 03.00 dini hari sebuah truck udah siap mengantar kita mendekati Ranu Kumbolo.
Urutan menuju Ranu Kumbolo itu kita melewati Bentengan, dimana kita bisa lihat sunrise. Melaju banyak Ada yang namanya Tumpang, disana kita melihat sisi lain dari Bromo , Bukit Teletabis, Savana Bromo, barulah sampai Ranu Pane. Nah disini nih Ranu Pane tempat dimana kita lapor sebelum pendakian dan melihat warung nasi terakhir yang kita temui sebelum pendakian.*mulai keinget Bang Zafran, Genta dan Riani* Hiihii…  harga makanannya jauh dari murah Nasi telor aja 8rb nasi rawon yg dagingnya Cuma 5 biji 12rb minum sih gratis dan yang pasti itu makanan bukan harga yang pas buat Backpacker sejati. Hahaa,, Tapi sayang sekitaran Ranu Pane ga maximal kebersihannya. Tumpukan tempat sampah yaa lumayan tinggi karena di Ranu Pane bisa dijadikan tempat transit juga, buat camp semalam juga bisa, ada beberapa bangunan yang mungkin itu kantor tapi hancur dibiarkan kosong. Lalu ada beberapa rumah penduduk dan TPU (tempat pemakaman umum).
Jangan terlalu lama di Ranu Pane, karena melangkah 10 menit kita akan memulai pendakian yang sesungguhnya dan “TAMAN NASIONAL BROMO TENGGER SEMERU” “SELAMAT DATANG” “PARA PENDAKI GUNUNG SEMERU” ada di depan mata. Slamat mencoba lah mendaki disini.
3.Kejadian yang diluardugaan?
Kali ini bersama KOPI HITAM dan OBAT MAAGH,.!
Aneh banget tapi ini menjadi bagian dalam perjalanan saya. Pengen ketawa sih Cuma ya gitu deh…
Kopi Hitam! ternyata penting dibawa buat kamu yang pas muncak ternyata lagi datang bulan. Bukan buat diminum tapi lebih berguna untuk menghilangkan bebauan. Dimana pun kita pipis, dan mengganti pembalut silahkan ditabur. Ini ampuh banget ngilangin bau bau yang kurang kece yang katanya kalo kita berbau suka diikutin (horror pan) dan informasi kopi hitam ini aku dapetin dari Mulyani dan Lina yang ternyata baru satu bulan yang lalu melakukan pendakian ke Rinjani dengan kondisi sedang datang bulan.
Obat maagh! Saya bukan penganut maagh kronis, tapi ntah lah ini lambung ga bersahabat banget, semenjak perjalanan di kereta pun lambung sudah ngajak pulang. Alhasil sampe Malang bukan kehangatan hati aja yang dicari tapi hangatnya lambung pun lebih dibutuhkan demi kelancaran muncak.
Namanya juga muncak ya pasti semuanya medan-nya menanjak. Jalurnya tidak separah menanjak kawah Ijen, banyak yang landai ko. Tapi memang jauh,  memang kita mengililingi gunung untuk mencapai Rakum.
Bakalan bertemu dengan 4 pos. tapi bersiaplah setelah berada di pos 3 karena terlalu WOW dari medan sebelumnya., saya aja hampir menyerah dan membuat tenda di postiga! (lebay Cuma beneran pengen camp disini aja)  Hahaaa..
Ada hujan ada jalanan kecil ada banyak hal yang ga mudah tapi ini lebih dari itu. Tanjakan yang curam dengan pasir menjadi saksi bisu, sebelum saya meninggalkan pos 3 saya nangis.
Tapi hey itu bukan langkah akhir, saya tetap bertemu Ranu Kumbolo dan Tanjakan Cinta.

4. Menurut kamu perjalanan kali ini?
Perjalanan kali ini BANGGA.
Bangga karena bisa melawan semuanya dengan kondisi serba terbatas (bukan contoh yang baik) .Kekuatan dzikir, teman yang saling membantu dan akhirnya kita semua bangga berada di Ranu Kumbolo. Dan nikmat Tuhan mana lagi yang kau Dustakan. J *baru sekarang bisa dibanggain si adek kelas yang ini*

5. Ada saran buat yang mau kesana?
Saya bukan pendaki ulung, tapi mungkin ini bisa jadi pengingat.
Siapin fisik kamudengan maximal.Ini ngaruh banget buat fisik kaki kamu dan yang pasti atur nafas kamu. Karena ketinggian 2400 mdpl oksigen udah jarang dan yang pasti DINGIN!
Kenali medan gunung itu penting,!Karena kita bisa maximalkan semua keperluan dan kebutuhan.
Mau muncak pake sepatu gunung minimal yg mid yah, jangan pake spatu sandal seperti saya karena rentan cidera. Dan saya cidera!
Perhatikan barang bawaan kamu, kalo banyak yang bilang bawa jaket tebal, bawalah karena kalo ngasal jatoh nya seperti saya fisik ga kuat lama-lama diluar tenda, sayang padahal pemandangan malamnya bagus.
Masker atau syal buat muka kamu juga penting, karena debunya jawara juga banyak pasir yang bikin sesek nafas pas jalan.
Aer minum juga penting.
Pastikan  bawa bawaan kamu sampahnya dibawa lagi turun yah! Jangan sampe ninggalin sampah disana, sumpah sedih banget liat banyak banget sampah tisu basah berceceran dan sampah lainnya. Jadilah pecinta alam yang benar-benar cinta alam. *noted*





Semoga bisa naik juga sebelum nikah,, Aamiin
Happy Muharram People,, selamat liburan