Sehari
setelah denger ceramah udzt. Toni Raharjo tentang memaknai hidup,
mungkin itu judul ceramahnya, karena kami terlambat datang ke
pengajian sabtu itu, senang mendengar beliau cerita tentang bagaimana
menariknya hidup kita sebetulnya dengan semua kejadian yang dialami
dari lahir hingga kini dan sayang kalau tidak dibagi dengan orang
lain, “ ...tidak semua orang bisa bikin novel yang menarik, tapi
semua orang bisa bikin hidupnya menarik... ” katanya. Iyah banget,
dalam hati saya mengangguk, ingat tentang semua pengalaman yang
pernah dialami setelah sekitar 22 tahun hidup, dimulai dari saya bisa
mengingat sampai bisa mencatatnya sekarang,, beliau juga bilang
“...sekuat-kuatnya memori otak kita, ga bisa ngalahin tinta...”
tinta yang dia maksud sekarang mungkin tinta elektronik,, yah seperti
yang sekarang, dicatat di note book, note face book , blog atau ada
yang dibukukan seperti yang dibuat udzt. Toni. Saya jadi ingin
menulis lagi, lagi karena dulu saya memang gemar menulis tentang
kejadian sehari-hari yang saya alami sejak SMP sampai kuliah, lupa
rasanya saya bagaimana cara menulis, lupa rasanya akan
menyenangkannya menulis, hingga diingatkan kmbali oleh udzt. Ini.
Memulai
kembali mendengarkan ceramahnya mengenai hasil survei yang dilakukan
saat beliau mengikuti pelatihan di Lembang, survei yang dilakukan
kepada 150 peserta wanita tentang sosok pasangan yang diidamkan,
masuk urutan pertama adalah type pria romantis, disusul dengan pria
sholeh dan ketiga pria yang cerdas, pa udzt. Lebih menyoroti mengenai
tipe pria ini, “cerdas” apa standar cerdas bagi wanita-wanita ini
saya pikir, kemudian beliau melanjutkan “ otak kanan dan otak kiri
wanita terlalu berdekatan, mungin itu yang bikin banyak sekali
pertanyaan di dalam kepala mereka...” sekali lagi saya tersenyum,
dan mengangguk karena merasa setuju, mulai terfikirkan apa hubungan
antara tipe pria cerdas, dan banyaknya pertanyaan yang muncul
dikepala saya, muncul juga sosok-sosok pria yang selalu saya jadikan
tumpuan pertanyaan saya selama ini, alm. Bapa saya yang pertama, Aji,
Tommy, Yogi dan semua teman-teman wanita yang sering saya sms
malam-malam hanya utuk menanyakan “emangnya Yogi Finanda yang artis
Eiffel im in love itu udah meninggal yah??”, lucu rasanya karena
apa yang saya rasakan memang normal karena itu di rasakan pula oleh
150 wanita peserta pelatihan tersebut, sosok pria yang cerdas itu
mungkin masuk list pertama kalau saya yang ditanya, tipe pria seperti
apa yang diinginkan perempuan? Cerdas mutlak perlu mengingat
banyaknya pertanyaan yang masih ada di kepala saya untuk dijawab oleh
seseorang, padahal bisa saja saya search langsung di google atau
wikipedia, tapi ternyata bertanya pada pria mengenai suatu masalah,
selain akan mendapat jawaban, itu juga adalah salah satu cara
menyenangkannya, kenapa? Karena ternyata seorang pria merasa lebih
dihargai dan merasa bahwa dia adalah tumpuan wanitanya untuk
bertanya, ketika diberikan pertanyaan-pertanyaan oleh wanita dan
menjawabnya ada kebanggaan tersendiri didalam hati mereka “karena
itu memang fitrahnya...” menurut pa udzt., terlintas bayangan si
Aji yang sering saya tanya dulu mengenai beberapa hal dan dia memang
tidak pernah mengeluh, menampik, atau mengecilkan saya akan
pertanyaan yang selalu saya tanyakan, mungkin karena disitu adalah
kepuasannya, kesenangannya melihat saya yang tidak tahu akan sesuatu,
dengan muka kebingungan, celoteh khas anak kecil yang menanyakan
mengenai kenapa ketua kampus kami demikian anehnya?? atau bagaimana
cara membuat proposal yang baik?? semuanya selalu dijawab baik
hingga masalah terselesaikan dengan solusi yang baik, kelak pasangan
saya harus lebih cerdas dari dia saya kira atau minimal setara,
karena nantinya pasangan saya akan selalu merasa kecil saat tau saya
ternyata lebih percaya untuk bertanya pada orang lain dibanding dia
(innsyaallah).
Ceramah
berlanjut mengenai bagaimana seharusnya menyikapi atau mengisi masa
muda yang singkat ini, kembali ke pernyataan diawal bahwa hidup kita
sangatlah menarik, beliau menganalogikan hidup kita dengan novel yang
kalau mau novel kita (hidup) jadi best seller jangan mau hanya hidup
dengan biasa-biasa saja, ordinary, flat, standar, kita harus bisa
membuat hidup kita diisi dengan hal-hal yang extra ordinary atau “ga
biasa” dimulai dengan cerita beliau yang meniliki agenda keajaiban
dengan istrinya (teh Melly) yang kebetulan sore itu datang, harus ada
kejadian yang baru di hari mereka, yang terjadi begitu saja tanpa
rencanakan, dan tak tefikirkan dilakukan orang lain, pernah suatu
hari mereka hanya berhenti di depan seorang pedagang yang sedang
merapikan dagangannya dan mendo’akan tukang tersebut “saya dan
istri saya berhenti sebentar di depan tukang dagangnya terus berdoa,
ya allah limpakanlah rizkin bapak ini, ampuni segala dosanya, berikan
kemudahan dalam hidupnya...” dan sang istri hanya meng-amininya
setelah itu mereka pergi, terbayang ekspresi si bapak pedagang yang
pasti bingung ada orang yang tiba-tiba mendoakannya padahal beliau
sama sekali tidak kenal. Amazing kata-ku dalam hati “aq ingin nikah
sama yg kayak gini teh” bisik ku ke teh wincay, terbayang
agenda-agenda keajaiban apa yang akan dilakukan dengan pasangan saya
kelak, semoga bisa mendapatkan yang lebih baik dari cerita pa udzt.
No comments:
Post a Comment